Jakarta -
Masih berseragam sekolah Madrasah Tsanawiyah, Nani Nabilla (14) tampak malu dan ragu berbicara saat tim berbuatbaik.id mengunjungi kediamannya di Setiajaya, Cabangbungin, Kab Bekasi,
Rasa rendah dirinya terlihat nyatanya akibat trauma yang tak berkesudahan karena kerap dirundung teman-teman sebagai anak tak bertelinga.
Rambutnya selalu digerai agar tak ada lagi yang menyadari telinga Nani tampak berbeda dari orang pada umumnya. Telinganya tak berdaun telinga bahkan tertutup rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari lahir (bentuk telinganya). Ya, sakit aja telinganya. Terus ya, tiap minggu sekali tuh ke bidan. Kadang kalau makan yang salah, makan ikan, udang, gatal, sakit, kata dia gitu. Ini mah ibu jangan tergantung obat aja, harus tindakan, katanya bidan," jelas Bu Aat, ibu dari Nani.
Nani (Foto: berbuatbaik.id)
Sebab telinga yang tak sempurna ini, Nani kerap kali dirundung hingga menangis. Sehingga sang ibunda harus selalu siap menguatkan hati Nani yang sudah menerima perilaku tidak baik sedari kecil.
"Kadang mah di-bully sama temennya. Ya neng sabar aja neng, kata saya. Biarin kita sabar aja dah. Sabar. Bilangnya kupingnya nggak ada gitu. Nangis paling pulang dari SD. Sering banget nangis pulang sekolah. Kita enggak mau banget begitu," ucap Bu Aat menahan perih di hatinya.
Namun apa daya, ibu dan ayah Nani cuma buruh tani dan serabutan dengan upah hanya Rp 80-100 ribu per hari. Keluarganya pun harus menghidupi anggota keluarga lainnya. Padahal pekerjaan mereka pun tidak tetap.
Penghasilan yang tidak tetap ini lah yang membuat keluarga kesulitan apabila anaknya mengeluh sakit telinga. Nani menyebut bukan hanya sakit, Nani juga sering mengalami gatal karena banyak rambut yang tumbuh di telinganya tersebut.
Kalau sudah begitu satu satunya jalan harus dibawa ke dokter dengan obat dan pembersihan rambut di telinga Nani.
"Yang itu yang laser. Laser aja udah tiga kali nih.Laser buat ini, buat Bulu-bulunya. Buat ngilangin bulunya. Jadi dokter nggak mau kalau masih ada bulu-bulunya. Jadi ngilangin bulunya dulu, baru ditindakan. Satu kali laser itu R 750.000. BPJS ada, tapi nggak bisa. Cuma ini masih kecantikan. Jadinya bayar umum gitu kan," jelas Bu Aat lagi.
Nani (Foto: berbuatbaik.id)
Dia pun berharap ada bantuan agar putri bungsunya bisa segera mendapatkan operasi. Adapun operasi tersebut meliputi operasi pembuatan lubang telinga dan daun telinga. Dengan demikian, tidak ada lagi air mata Nani setiap pulang sekolah karena dirundung temannya.
#sahabatbaik kamu bisa menjadi bagian dari pulihnya pendengaran Nani. Dengan Donasi di berbuatbaik.id, kamu bisa menyembuhkan luka hati Nani yang selalu dirundung karena tak punya telinga.
Tak perlu khawatir karena donasimu tak akan dipotong sedikitpun karena berbuatbaik.id berkomitmen menyalurkan seluruh donasi ke keluarga Nani. Donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.
(kny/imk)

















































