Canda Purbaya Sentil Sana-sini Saat Rapat Pascabencana

3 hours ago 7
Jakarta -

Pimpinan DPR menggelar rapat koordinasi (rakor) Satgas Pemulihan Bencana Sumatera bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan kepala daerah di Banda Aceh, Aceh. Dalam suasana rapat diisi guyonan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa 'menyentil' sana-sini terkait penanganan bencana di Sumatera.

Rakor satgas pemulihan bencana digelar di Hotel Daka, Banda Aceh, Selasa (30/12/2025), di pimpin oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Pimpinan DPR lain yang hadir yakni Cucun Ahmad Syamsurijal dan Saan Mustopa. Anggota DPR lintas fraksi dan komisi juga turut hadir dalam rapat.

Perwakilan pemerintah dalam rakor kali ini yakni Mendagri Tito Karnavian, Menteri PU Dody Hanggodo, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Menhub Dudy Purwagandhi, Mensos Saifullah Yusuf, Wamenkomdigi Nezar Patria, KSAD sekaligus Kasatgas Darurat Jembatan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Wakil Kepala BP BUMN Aminuddin Ma'ruf dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat, KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak melaporkan progres pembangunan jembatan darurat pascabencana Sumatera. Kasatgas Darurat Jembatan ini mengungkit pihaknya yang swadaya membangun jembatan.

"Dari kami untuk jembatan sudah karena kita memerlukan suatu proses yang cukup panjang untuk mengerjakan jembatan ini, yang pertama, kita harus survei tempat itu, tempat itu harus jenis jembatan apa yang tepat," kata Maruli.

Maruli menyebut pihaknya akan membangun 3 jenis jembatan yakni jembatan bailey, jembatan armco, dan jembatan perintis atau jembatan gantung. Setelah survei, pihaknya akan mencari jembatan itu di Jakarta untuk dikirim ke Aceh.

"Di Aceh juga sampai turun di pelabuhan mau bergeser ke tempat untuk pengerjaan juga banyak yang terhambat di jalan, ada yang sampai satu minggu, Pak, nunggu penyelesaian," ujar dia.

Mantan Danpaspampres itu menyebut Presiden Prabowo Subianto juga berencana membeli jembatan bailey dari luar negeri. Pencariannya, katanya, sulit karena hampir tidak ada yang stoknya siap angkut.

"Alhamdulillah, Presiden kita sudah merencanakan pembelian jembatan bailey dari negara luar. Itu pun hampir tidak ada yang punya ready stock, jadi dikumpulkan dari beberapa negara untuk bisa menyuplai jembatan bailey di tempat bencana ini," kata Maruli.

Maruli menyebut pihaknya sudah mengerahkan 22 jembatan bailey di seluruh tempat bencana dan ditambah 14 dari PU. Pihaknya mengaku beruntung jika masih bisa beli di Medan karena lebih mudah jika harus ambil dari Jakarta. Setelahnya Maruli pun mengungkit masalah biaya pembelian jembatan.

"Dan juga memang ini juga perlu disampaikan kepada pimpinan rapat bahwa sampai dengan saat ini kami belum mengerti sistem keuangannya, Pak. Kita swadaya semua ini, Pak," kata Maruli.

"Ya, sementara mungkin sampai pertengahan bulan depan kita masih kuat, Pak. Setelah itu ya sudah korek-korek, Pak. Ya mungkin kami keterbatasan pengetahuan prosedur mungkin, Pak, sebetulnya. Kita dulu ini cuma dikasih uang kerja, Pak," ujar dia menambahkan.


Purbaya Jawab Maruli Banyak Utang

Purbaya merespons santai pernyataan Maruli Simanjuntak terkait pembangunan jembatan pascabencana di Sumatera. Purbaya mengaku baru mengetahui adanya utang dalam pembangunan jembatan tersebut.

"Jadi, kalau peran Menteri Keuangan agak sedikit, Pak, karena kami di belakang. Kami cuma ya bayar kalau ada tagihan," kata Purbaya.

Purbaya mengatakan selama ini proses pembiayaan melalui satu pintu di BNPB. Namun, Purbaya baru mengetahui adanya utang yang dimiliki pihak Maruli. Diketahui, dalam rapat tersebut, Purbaya duduk di sebelah Maruli.

"Yang kami tahu kan selama ini satu pintu lewat BNPB, harusnya sih kita anggap lancar tadinya. Tapi saya baru tahu bahwa sebelah saya punya utang banyak rupanya," kata Purbaya yang disambut tawa oleh Maruli.

Purbaya kemudian melontarkan pertanyaan terkait jaminan utang pembangunan jembatan tersebut. Maruli lantas berkelakar jaminannya tentara.

"Bapak kalau ngutang jembatan, jaminannya apa?" tanya Purbaya kepada Maruli.

"Ya tentara, Pak," jawab Maruli yang disambut gelak tawa peserta rapat.

Rapat koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf, sejumlah menteri dan kepala daerah di Aceh, Selasa (30/12/2025).Rapat koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana DPR bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf, sejumlah menteri dan kepala daerah di Aceh, Selasa (30/12/2025). (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)


Canda Purbaya Sebut BNPB Pelit

Dalam rapat, Purbaya juga melontarkan candaan kepada BNPB saat membahas dana penanganan bencana Sumatera. Purbaya berkelakar BNPB pelit. Purbaya awalnya mengatakan masih tersedia dana siap pakai sebesar Rp 1,51 triliun yang harus dimanfaatkan sebelum akhir tahun agar tak hangus.

"Jadi saya nggak mau habis hangus tahun ini, tahun depan jadi pengurang. Jadi kalau bisa dihabisinnya tahun ini tuh ada Rp 1,51 (triliun)," kata Purbaya.

"Termasuk yang dari PU juga, untuk huntara segala macam, komunikasi dengan mereka kita percepat. Tapi cuma tinggal satu hari, Anda sanggup?" tanya Purbaya kepada Menteri PU Dody Hanggodo, yang disambut gelak tawa peserta rapat.

Purbaya pun menyesalkan lantaran pertemuan bersama BNPB dan para stakeholder lainnya baru terlaksana pada rapat tersebut. Purbaya mengaku heran lantaran permintaan tambahan dana terbilang lambat dan sedikit.

"Saya agak nyesal ketemunya baru sekarang, harusnya kalau sebelum-sebelumnya bisa saya percepat, Pak. Karena selama ini saya nunggu. Saya selalu heran kenapa permintaan tambahnya lambat dan sedikit. Hitungan saya sih lebih besar dari itu. Tapi kan karena saya di belakang Pak Ketua ya, kita tunggu. Jadi mungkin itu bisa dipercepat kalau mau, Pak," kata Purbaya.

Kemudian, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak pun turut bersuara. Maruli mengeluh kepada Purbaya lantaran BNPB hanya memberikan dukungan konsumsi.

"BNPB juga hanya dukung makan, Pak. Nggak ada beli barang, pengiriman semua, nggak ada," kata Maruli.

"Bapak nggak minta kali?" tanya Purbaya.

"Waduh, saya udah minta semua orang, nggak ada yang ngasih," kata Maruli, yang disambut tawa peserta rapat.

Mantan Kepala LPS tersebut lalu kembali melempar candaan. Purbaya berkelakar BNPB pelit lantaran cerita dari Maruli.

"Masih ada satu hari, kalau bisa diambil, ya ambil, sehari ini besok kita cairkan langsung begitu ada suratnya dari BPNB, oh cuma makan, Mar?" tanya Purbaya kepada Maruli.

"Makan doang, itu ngasihnya makan doang," jawab Maruli.

"Lu pelit juga lu, ha-ha, lu BNPB, gua kasih duitnya," canda Purbaya kepada BNPB.

(rfs/lir)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |