Berapa Gaji yang Diterima Jordi Amat di Persija Jakarta?

6 hours ago 2

loading...

Kepindahan Jordi Amat ke Persija Jakarta memunculkan satu pertanyaan menarik: berapa gaji sang bek naturalisasi yang sebelumnya terbiasa menerima bayaran miliaran rupiah per bulan?

Pemain berdarah Spanyol itu dikenal sebagai salah satu bek paling berpengalaman di skuad Timnas Indonesia. Sebelum merapat ke Macan Kemayoran, Jordi sempat berkarier di beberapa klub besar Eropa seperti Espanyol, Swansea City, hingga Real Betis, dan terakhir membela Johor Darul Ta'zim (JDT) di Liga Super Malaysia.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain Abroad Timnas Indonesia yang Akan Gabung Tim Liga 1: Nathan dan Hubner Susul Jordi Amat dan Rafael Struick?

Di JDT, gaji Jordi Amat dikabarkan menyentuh angka fantastis: sekitar Rp 2,3 miliar per bulan atau hampir Rp 28 miliar per tahun. Angka itu tentu saja sangat jauh di atas rata-rata gaji pemain Liga 1 Indonesia, bahkan dibanding pemain Timnas lainnya seperti Rizky Ridho (Rp 2 miliar/tahun) atau Egy Maulana Vikri (Rp 4 miliar/tahun).

Kini, setelah hijrah ke Liga 1, sulit membayangkan Persija akan mampu menyamai gaji Jordi saat di Malaysia. Meski belum ada informasi resmi soal nilai kontraknya bersama tim ibu kota, besar kemungkinan Jordi Amat harus rela mengalami penyesuaian upah cukup drastis demi bisa bermain di kompetisi domestik dan lebih dekat dengan pusat aktivitas Timnas.

Sebagai perbandingan, pemain seperti Marc Klok, yang disebut sebagai salah satu pesepak bola dengan bayaran tertinggi di Liga 1, sempat menerima sekitar Rp 6,1 miliar per tahun. Angka tersebut bahkan masih jauh dari gaji Jordi saat di Betis dan Swansea, yang pernah menyentuh lebih dari Rp 30 miliar per musim.

Dengan nilai pasar yang kini berada di kisaran 650 ribu euro (sekitar Rp 12,4 miliar), Jordi memang bukan lagi pemain termahal di skuad Garuda. Namun pengalamannya dan statusnya sebagai salah satu bek utama Timnas tentu tetap membuatnya bernilai tinggi di mata klub mana pun, termasuk Persija Jakarta.

Jika benar Jordi menerima bayaran “lokal” di bawah Rp 6 miliar per tahun di Persija, maka keputusan sang pemain bisa dilihat sebagai langkah patriotik – menomorsatukan karier internasional bersama Indonesia ketimbang mengejar cuan semata di luar negeri.

(sto)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |