Bekali Praja IPDN, Menaker Bicara Mindset untuk Jadi Pemimpin Visioner

6 hours ago 3

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membekali diri dengan growth maindset, future mindset dan innovation mindset. Bekal itu untuk menjadikan Praja IPDN pemimpin visioner.

Growth Mindset adalah percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan melalui usaha dan pembelajaran berkelanjutan. Future Mindset, yakni mampu mengantisipasi perubahan dan mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa depan. Sedangkan Innovation Mindset adalah berani mencoba hal baru, merancang solusi untuk tantangan, dan tidak takut gagal.

"Inilah bekal untuk adik-adik Praja semua sebagai kader pemimpin masa depan. Orang-orang sukses pasti memiliki mindset untuk berkembang, mindset melihat (peluang) ke depan dan mindset melakukan perubahan, " kata Yassierli dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).

Hal ini ia katakan saat memberikan kuliah umum kepada 3509 Praja IPDN di kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, yang turut serta dihadiri Rektor IPDN Dr H. Halilul Khairi, M.Si beserta civitas akademika IPDN.

Sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan inovatif, Yassierli mengatakan Praja IPDN perlu berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang dapat mengasah kemampuan, memperluas wawasan dan siap untuk bersaing di pasar kerja global dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

"Saya berharap Praja IPDN mempersiapkan diri menghadapi era digital dan menjadi agen perubahan, penguatan soft skills, hard skills sebagai investasi untuk masa depan individu dan bangsa di tengah dinamika dunia kerja yang terus berubah, " ujar Yassierli.

Kepada 1109 peserta Stadium General secara offline dan 2400 secara online, Yassierli menekankan pentingnya Praja IPDN mengembangkan kompetensi lintas bidang, yaitu kombinasi dari technical skill, cognitive skill, dan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi interpersonal, dan kerja sama tim.

"Adik-adik Praja setelah lulus dari pendidikan akan bekerja melayani publik dan akan ditugaskan di seluruh Nusantara, dan harus diingat bahwa tugas para Pamong praja sebagai pelayan publik harus dekat dengan masyarakat, lihat dan dengar aspirasi mereka dan rumuskan dalam suatu perencanaan sebagai dasar program kerja," imbuhnya.

Khusus di sektor ketenagakerjaan wajib dipahami dan dicermati para Praja, karena tugas-tugas kepamongan sangat bersentuhan langsung dengan masalah sosial. Nanti para Praja IPDN akan melihat masyarakat yang bekerja dan masyarakat yang tidak bekerja.

Ia pun berpesan khusus masyarakat yang tidak bekerja harus dicarikan solusi seperti akses pasar kerja hingga pelatihan kompetensi termasuk reskilling atau upskilling melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki pemerintah dan atau Lembaga Pelatihan Kerja Swasta supaya masyarakat memiliki skill sehingga siap bekerja dan atau bisa berwirausaha.

"Jika masyarakat bekerja dan memiliki penghasilan maka ekonomi kita akan bertumbuh dan sudah pasti bangsa kita akan sejahtera. Generasi muda, khususnya Praja IPDN memiliki peran sangat strategis dalam era digital dan membangun masa depan ketenagakerjaan Indonesia yang lebih baik, " ujar Yassierli.

Yassierli menambahkan, menghadapi kompleksitas tantangan ketenagakerjaan ke depan, penting kolaborasi antara dunia akademis, industri, dan pemerintah untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

"Kita harus terus memadukan teknologi dengan kearifan lokal, berinovasi, agar mampu menciptakan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa," tegasnya.


(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |