Bahlil soal Efisiensi Anggaran: Saya Nggak Bisa Komentar Itu Terlalu Dalam

1 month ago 21

Jakarta -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia enggan merespons soal adanya efisiensi anggaran di kementerian Kabinet Merah Putih. Sebab bukan kewenangannya untuk berkomentar terkait hal tersebut.

"Menyangkut dengan pemotongan anggaran. Wah, saya, itu kan bukan domain saya sebagai menteri ESDM ya. Itu silakan ajak ke menteri keuangan, bukan saya. Kalau ditanya tentang mineral batubara dan minyak, ke saya," kata Bahlil di DPP Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2025).

"Kalau elpiji, ke saya, yang urusan keuangan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain ia menyinggung bahwa sebagai menteri harus mengerti tugas dan tupoksinya masing-masing. Namun, apapun kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah melalui Presiden, kata Bahlil, para menteri wajib ikut perintah.

"Itu juga kita menteri-menteri ini harus pintar-pintar. Jangan mengomentari atau seolah-olah mengetahui secara dalam terhadap tupoksi kementerian lain," ujarnya.

"Kalau saya nggak bisa mengomentari itu terlalu dalam. Namun, apapun kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah melalui Presiden, wajib menterinya ikut. Nggak boleh nggak ikut. Itu pandangan kami," imbuhnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memangkas besar-besaran anggaran Kementerian/Lembaga dalam APBN 2025. Pemangkasan ini dilakukan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada 22 Januari 2025.

Dalam hal ini pemerintah akan memangkas anggaran Kementerian/Lembaga total Rp 256.100.000.000.000 (Rp 256,1 triliun) dan anggaran transfer dana daerah sebesar Rp 50.595.177.420.000 (Rp 50,59 triliun).

"Efisiensi atas anggaran belanja negara Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 306.695.177.420.000 (Rp 306,69 triliun)," tulis diktum kedua impres tersebut.

(bel/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |