Jakarta -
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menegaskan upayanya untuk mempercepat pembangunan jalan khusus angkutan batu bara dan jalan layang (fly over) di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat.
Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi serta keselamatan transportasi batubara, sekaligus mengurangi kemacetan dan potensi kecelakaan lalu lintas di jalan umum. Upaya tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Sumsel, Pemkab Muara Enim, Pemkab Lahat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta sejumlah pelaku usaha terkait.
"Sejak Pergub ini terbit, perjalanan Muara Enim-Palembang yang sebelumnya terkendala angkutan batubara dapat kembali normal. Namun demikian, masih terdapat sejumlah persoalan pada beberapa perlintasan jalan," ujar Herman, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan itu menyangkut percepatan pembangunan jalan khusus batu bara dan jalan layang perlintasan sebidang di Kabupaten Muara Enim, penandatanganan berlangsung di Kantor Bupati Muara Enim, Selasa (20/5) siang. Dalam sambutannya, Herman menyampaikan hari itu genap 90 hari sejak dirinya dilantik kembali sebagai Gubernur Sumsel.
Ia mengingatkan bahwa pada November 2018 telah diterbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 Tahun 2018 tentang Pengangkutan Batu Bara. Herman menegaskan bahwa kekayaan sumber daya alam Sumsel, khususnya batu bara, harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat tanpa menimbulkan dampak negatif.
"Yang paling penting adalah bagaimana kita mengelola kekayaan alam ini tanpa menyulitkan masyarakat. Mari kita selesaikan persoalan ini secara humanis," kata Herman.
Ia juga meminta agar kendaraan hauling batubara menggunakan pelat nomor Sumsel agar pajaknya masuk ke kas daerah. Herman menegaskan agar kendaraan tersebut tidak lagi memakai plat luar Sumsel.
"Pajaknya harus kembali ke daerah," tegas Herman.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya rasa tenggang rasa (tepo seliro) di antara para pelaku usaha. Herman meminta agar menghentikan penderitaan rakyat.
"Masyarakat memang tidak mendapat keuntungan langsung, tapi setidaknya jangan menambah beban mereka. Saya ingin batu bara ini dimanfaatkan secara optimal. Mari kita jaga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dari tingkat pusat hingga RT," ujar Herman.
Ia berharap pembangunan infrastruktur ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru. Sementara itu, Bupati Muara Enim Edison mengungkapkan bahwa Balai Besar Jalan Nasional Sumsel akan merehabilitasi Jembatan Enim 2 pada Juli mendatang.
Namun, proses ini dipastikan akan menutup sementara akses jalan. Oleh karena itu, Edison mengusulkan agar pembangunan Jembatan Enim 3 yang kini sudah rapuh dilakukan lebih dahulu yang sudah ada izin dan koordinasi dengan Balai Besar.
Edison juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumsel, Pemkab Lahat, dan seluruh mitra yang terlibat dalam penandatanganan nota kesepahaman percepatan pembangunan jalan khusus batubara dan jalan layang. Sebelumnya, Asisten II Pemprov Sumsel Basyaruddin Akhmad melaporkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Ditjen Bina Marga untuk mendukung proyek ini.
"Terdapat dua fokus utama dalam kerja sama ini. Pertama, pembangunan empat flyover," ungkap Basyaruddin.
"Kedua, pembangunan jalan khusus batubara di wilayah timur dan barat Kabupaten Muara Enim," sambungnya.
Adapun proyek fly over yang sedang atau akan dikerjakan meliputi Flyover Sudirman dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, Flyover Simpang Belimbing dibangun oleh PTBA, Flyover Ujan Mas oleh PT KAI, Flyover Gunung Megang 1 oleh Pemkab melalui BKBK Pemprov Sumsel, Flyover Gunung Megang 2 oleh konsorsium perusahaan batubara mitra PT KAI. Sementara pembangunan jalan khusus batubara dilaksanakan oleh PT Titan, PT RMK, serta didukung Pemkab Lahat.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini