Anggota DPR Apresiasi Siber Bareskrim Bongkar Sindikat Deepfake Catut Prabowo

1 week ago 16

Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI Hasbiallah Ilyas mengapresiasi upaya Ditipidsiber Bareskrim Polri membongkar sindikat penipuan atau deepfake menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang mencatut Presiden Prabowo Subianto. Hasbi menilai sudah semestinya Polri terdepan memberantas aksi penipuan dengan teknologi canggih.

"Saya sangat mengapresiasi kinerja Polri soal ini karena ini kecanggihan penipuan dengan teknologi yang ada. Polisi harus lebih pandai dari penipu-penipu ini. Jadi mengapresiasi, bagus," kata Hasbi kepada wartawan, Kamis (23/1/2025).

Politikus PKB itu mengatakan perkembangan teknologi semakin canggih dan banyak aksi penipuan menggunakan AI. Hasbi mendorong sindikat tersebut diberantas hingga ke akarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terpenting, jaringan ini harus diusut sampai ke akar-akarnya. Pasti dia punya jaringan. Pernah ada satu daerah, saya tidak sebutkan nama wilayahnya. Jaringan wilayah ini misalnya daerah A dituntasin tapi di daerah ini dia punya jaringan lagi," tegasnya.

Hasbi menyebut masih ada masyarakat yang rentan terhadap deepfake AI. Sehingga, penting untuk memberantas jaringan tersebut sampai ke akarnya.

"Mungkin kalau di Jakarta dan kota-kota besar. Mungkin bisa tidak tertipu ya, sudah paham dengan teknologi ini, tapi ini daerah-daerah yang masyarakat menengah ke bawah dan daerah-daerah yang bukan kota besar ini kan yang kita takutkan. Walaupun kalau kita lihat secara jeli, gerak-geriknya itu kelihatan dari mimiknya kelihatan," ujarnya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri membongkar sindikat penipuan video atau deepfake yang mencatut Presiden Prabowo, Wapres Gibran, hingga Menkeu Sri Mulyani. Polri mengungkap kasus ini terbongkar setelah dilakukan patroli siber.

"Ya, ini berbagai media sosial. Ini salah satunya adalah di Instagram yang ada. Jadi, memang kita juga mengantisipasi, sedang kita cek di media sosial yang lain, apabila kemungkinan ada. Kemudian, pengungkapan kasus ini diawali dengan kegiatan patroli siber yang ada di kami," kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Adji dalam konferensi pers di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/1).

Himawan mengatakan, dari hasil patroli siber ini, pihaknya menemukan adanya video janggal yang memperlihatkan sosok Presiden Prabowo. Pihaknya kemudian langsung melakukan pengecekan.

Polisi kemudian melakukan profiling terhadap akun-akun yang dicurigai. Hingga akhirnya seorang pelaku diamankan dan video-video tersebut dapat dihentikan penyebarannya.

Polisi pun menangkap tersangka berinisial AMA (29) pada 16 Januari 2025. Pelaku menyebarkan konten deepfake para pejabat negara dan figur publik.

Tersangka telah melakukan kejahatannya sejak 2020. Tersangka melakukan kejahatannya tidak sendiri, melainkan dibantu dengan sindikat yang kini sedang diburu, berinisial FA.

(taa/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |