Analisis Apsifor Ungkap Sosok Diplomat Kemlu di Mata Kolega: Bertanggung Jawab

14 hours ago 4

Jakarta -

Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) tidak menemukan adanya bullying di balik kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, ADP (39). Korban justru disebut sebagai pribadi yang bisa diandalkan.

"Juga mengenai bullying kami mendapatkan data malah sebaliknya. Di lingkungan kerja, yang bersangkutan dipersepsikan oleh atasan sebagai staff yang sangat bisa diandalkan," kata Ketua Umum Apsifor, Nathanael E. J. Sumampouw, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

Selain itu, rekan kerjanya juga menilai korban sebagai sosok yang bisa diandalkan. Dia juga kerap memberikan motivasi untuk rekan kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dipersepsikan oleh rekan kerja menjadi kolega yang sangat positif, bertanggung jawab dan juga tempat bertanya dan juga memberikan motivasi kepada rekan kerja dan kebudayaan kepada junior," jelasnya.

Apsifor menyebutkan tak ada faktor tunggal yang bisa menjelaskan kondisi psikologis ADP dalam kasus tersebut. Nathanael lalu meminta masyarakat tidak berspekulasi ataupun memberikan komentar tanpa dasar di media sosial.

"Kami Apsifor menegaskan bahwa kondisi psikologis individu tidak dapat disederhanakan hanya dari satu aspek kehidupan, melainkan kita perlu memahami hasil interaksi dari berbagai faktor, faktor personal, faktor profesional, sosial, dan struktural," kata dia.

"Oleh karena itu, tidak ada satu faktor tunggal yang dapat menjelaskan kondisi psikologis atau kesehatan mental almarhum yang negatif ini," tambahnya.

Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.

Diketahui pada Senin (7/7) malam, korban sempat pergi ke rooftop gedung Kemlu RI selama 1 jam 26 menit lamanya. Korban meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan di sana.

Kesimpulan Akhir

Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap teka-teki penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dengan kondisi wajah terlilit lakban di kos Menteng, Jakarta Pusat. Dari hasil penyelidikan, korban diduga bunuh diri.

"Indikator daripada kematian daripada ADP ini mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (29/7).

Polisi juga menyimpulkan tidak ada unsur pidana di balik kematian korban. Namun demikian, penyelidikan kasus masih berlanjut.

"Sementara kami tetap akan menerima masukan apabila ada informasi, kami tetap tampung," ujarnya.

(wnv/ygs)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |