AHY: Pembangunan Infrastruktur Tak Lagi Sekadar Kebutuhan, tapi Kedaulatan

15 hours ago 4

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pembangunan infrastruktur nasional tidak lagi hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan. Adapun saat ini, pembangunan infrastruktur telah menjadi bentuk nyata dari kedaulatan bangsa.

"Pembangunan tidak lagi sekadar memenuhi kebutuhan, tetapi menjadi perwujudan dari kedaulatan. Kami menyebutnya infrastruktur sebagai strategi negara," kata AHY dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).

Hal ini disampaikan dalam pernyataannya di penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY menambahkan, pembangunan saat ini bukan sekadar kelanjutan, melainkan kebangkitan. Ia juga menyampaikan pandangan tentang bagaimana pembangunan di setiap masa menghadapi tantangannya masing-masing.

"Ada yang membandingkan pembangunan infrastruktur masa lalu dan masa kini. Namun kami percaya, setiap masa punya tantangan dan pendekatannya sendiri," katanya.

Menurut AHY, Presiden Prabowo Subianto kerap mengingatkan pentingnya menghargai fondasi yang telah diletakkan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, serta setiap progres yang telah dicapai. Namun di bawah kepemimpinan Prabowo saat ini, pembangunan diarahkan untuk menjadi lebih strategis dan berdampak jangka panjang.

"Hari ini, bangsa ini bukan sekadar membangun lebih banyak, tetapi membangun lebih strategis, lebih berdaulat, lebih berdampak, dan lebih berpihak pada masa depan," kata AHY.

"Jika dulu pembangunan didesain untuk mengakselerasi perekonomian, hari ini kita desain untuk keberlanjutan, keadilan, dan kemakmuran jangka panjang." tambahnya.

AHY menekankan arah pembangunan nasional hari ini adalah bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas. "Apa yang Bapak Presiden bangun saat ini adalah fondasi sejarah menuju Indonesia emas. Anak cucu kita akan mengingat masa ini, saat bangsa ini bangkit, berdiri di atas kaki sendiri, dan percaya pada kekuatannya sendiri," tegasnya.

Dalam sambutannya, AHY juga menyatakan komitmennya untuk menjalankan semua mandat Presiden, termasuk memastikan pembangunan di seluruh wilayah tidak lagi berjalan secara terpisah-pisah.

"Untuk itu, kami siap menjalankan segala mandat dari Bapak Presiden untuk memastikan bahwa tidak ada lagi pembangunan yang terfragmentasi. Semua harus terkoneksi, terintegrasi, dan saling menguatkan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Konferensi ICI turut dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan.

Lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara partisipan, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.

ICI 2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |