AHY: Infrastruktur Bukan Sekadar Beton, tapi Tentang Komunitas

23 hours ago 7

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pembangunan infrastruktur harus berpijak pada nilai kemanusiaan, ketahanan nasional, dan kerja sama lintas batas. Dia juga menyebut pembangunan infrastruktur tentang inovasi dan kolaborasi.

"Pagi tadi, kita resmi membuka International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 dengan satu pesan yang sangat sederhana: sustainable infrastructure for the future - infrastruktur berkelanjutan untuk masa depan. Ini tentang inovasi dan kolaborasi. Sudah saatnya kita bergerak dari penemuan ke pelaksanaan, dari ide-ide bagus menuju aksi nyata di lapangan. Tapi malam ini bukan tentang itu. Malam ini adalah tentang koneksi. Tentang refleksi," ujar AHY dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

Hal ini dia ungkapkan saat Gala Dinner dalam rangkaian acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Rabu (11/6). Kegiatan ini menjadi momen pertemuan hangat lintas negara yang diisi dengan refleksi mendalam mengenai arah pembangunan infrastruktur global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY juga mengapresiasi kehadiran para delegasi dan mitra internasional, sembari mengingatkan bahwa infrastruktur sejatinya adalah tentang menyatukan, bukan sekadar membangun.

"Hadirin sekalian, di ruangan ini hadir orang-orang yang membangun lebih dari sekadar jalan dan rel kereta. Anda membangun jembatan pemahaman dan kemitraan. Anda meletakkan fondasi bukan hanya dari batu dan baja, tetapi juga dari martabat dan harapan. Dan dengan begitu, Anda mengingatkan kita semua bahwa infrastruktur bukan sekadar beton - melainkan tentang komunitas," lanjut AHY.

AHY menuturkan bahwa arahan dari Presiden Prabowo bukanlah sekadar mengejar proyek-proyek besar, tetapi menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai upaya memperkuat ketahanan nasional dan kedaulatan negara. Ia juga menyampaikan sejumlah contoh nyata pembangunan yang kini tengah dilakukan pemerintah, seperti tanggul raksasa untuk melindungi pesisir ibu kota, pembangkit listrik mikro di daerah 3T, saluran irigasi bagi petani, hingga pelabuhan yang membuka akses ekonomi maritim nasional.

Lebih lanjut, AHY menyampaikan tiga refleksi penting yakni pertama, Infrastruktur bukanlah sesuatu yang netral tapi bisa menyatukan atau memecah, memberdayakan atau mengecualikan. Oleh karena itu, pembangunan harus dilakukan dengan komitmen untuk membawa manfaat bagi semua pihak.

Kedua, ketahanan bukan hanya soal kekuatan, tetapi tentang kepercayaan. Masyarakat harus percaya pada kemajuan yang dibangun melalui relasi lintas batas, lintas sektor, dan interaksi yang tulus.

Ketiga, masa depan masih menanti untuk dipetakan dan akan dibentuk oleh para pemimpi dan pelaku - orang-orang yang percaya bahwa kita bisa membangun kota hijau, menggerakkan energi bersih, menjembatani kesenjangan digital, dan menghidupkan ketahanan iklim.

"Karena pada akhirnya, infrastruktur bukanlah biaya. Ia adalah investasi - dalam martabat, dalam keadilan, dalam perdamaian. Malam ini, saat kita berbagi cerita, mungkin tertawa bersama, dan semoga menikmati hidangan yang lezat - mari jadikan jamuan ini lebih dari sekadar formalitas. Jadikan ia sebuah janji sunyi bahwa kita ada di sini - dan kita akan melangkah bersama," pungkasnya.

Sebagai informasi, Konferensi ICI 2025 yang berlangsung pada 11-12 Juni ini mengusung tema "Sustainable Infrastructure for the Future". Acara ini mempertemukan para pemimpin sektor publik, swasta, dan mitra pembangunan untuk membangun kemitraan strategis dalam pembangunan infrastruktur global yang tangguh, hijau, dan inklusif.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |