AHY Dorong Pendekatan Holistik untuk Atasi Banjir-Penurunan Permukaan Tanah

1 day ago 6

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani banjir dan penurunan permukaan tanah di Indonesia, terutama di Jakarta.

"Penyelesaian masalah banjir dan penurunan permukaan tanah membutuhkan pendekatan menyeluruh. Kami menyebutnya coastal protection sekaligus flood management. Penanganan yang kami lakukan mencakup mitigasi bahaya banjir dan penurunan permukaan tanah. Studi yang kami lakukan sebelumnya mencatatkan biaya sekitar 8 miliar USD (sekitar 123 triliun rupiah) untuk area Jakarta sepanjang 41 km," jelas AHY dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025).

Hal ini disampaikan AHY usai membuka International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu (11/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada konferensi ini, AHY menjelaskan terkait proyek Giant Sea Wall yang menjadi salah satu topik utama pembahasan. Ia juga menyoroti target investasi yang ingin dicapai dalam acara ICI 2025. Adapun saat ini, berbagai peluang investasi sedang dipelajari, dengan lebih dari 40 proyek infrastruktur yang sudah dikurasi untuk dibahas.

Tak hanya itu, AHY sempat menyinggung pentingnya proyek hunian vertikal berbasis Transit-Oriented Development (TOD) dalam pengelolaan urbanisasi yang berkelanjutan.

"Urbanisasi tak bisa dihindari, namun kita harus bisa mengantisipasi segala dampaknya. Dengan konsep TOD, penduduk kota bisa langsung mengakses transportasi multimoda yang lebih ramah lingkungan," tambah AHY.

AHY menyampaikan ICI 2025 merupakan ajang yang penting untuk mempertemukan berbagai pihak, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, guna mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

"Acara ini bertujuan untuk menghadirkan solusi yang konkret bagi siapa pun yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Tema besar kita adalah sustainable infrastructure for the future, dengan fokus pada tantangan ekologis dan krisis iklim. Kami berharap infrastruktur yang kita bangun tidak hanya tahan terhadap tantangan masa depan, tetapi juga mendukung keberlanjutan bumi kita," ucap AHY.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci kesuksesan dalam proyek infrastruktur jangka panjang.

"Dengan melibatkan pemimpin daerah, seperti gubernur, bupati, dan wali kota, kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur harus dikelola secara terkoordinasi. Kami mengkoordinasikan lima kementerian teknis untuk mewujudkan ini, karena tanpa kolaborasi, pembangunan infrastruktur akan lebih sulit," pungkasnya.

Sebagai informasi, forum ini dihadiri lebih dari 33 negara hadir, termasuk negara-negara dari kawasan ASEAN, Asia Pasifik, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |