Polresta mengantisipasi kemacetan saat perayaan malam tahun baru di Kota Bogor. Sejumlah rekayasa lalu lintas dan 642 personil gabungan disiagakan untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengatakan, ada empat titik pusat keramaian yang menjadi perhatian di Kota Bogor. Di antaranya yakni, Tugu Kujang, Air Mancur, Lapangan Sempur dan Alun-alun Kota Bogor.
"Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan antisipasi terkait dengan perayaan pergantian tahun baru. Ada empat titik (pusat keramaian) yang akan menjadi perhatian bersama. Yang pertama ada di Tugu Kujang, kedua di Air Mancur, ketiga di Alun-alun Kota Bogor. Kemudian keempat, di Lapangan Sempur. Itu yang akan menjadi titik perhatian kita semua," kata Eko, Rabu (31/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menyebutkan, pengalihan arus kendaraan dilaksanakan jika kepadatan terjadi di kawasan tengah Kota Bogor. Arus kendaraan menuju Kota Bogor juga akan dibatasi untuk mengantisipasi kemacetan.
"Adapun CB (cara bertindak) yang kita laksanakan terutama terkait dengan pengalihan arus, apabila arus di dalam kota sudah padat, kita akan alihkan. Yang kedua, pembatasan kendaraan yang akan masuk ke wilayah Kota Bogor," kata Eko.
Untuk wilayah pengaman, kata Eko, wilayah Kota Bogor dibagi menjadi tiga zona atau ring. Ring satu meliputi Simpang Baranangsiang, Simpang Tugu Kujang, Simpang Irama Nusantara (Jembatan Merah) dan Simpang Air Mancur.
"Ring dua-nya, dari Simpang Ekalokasari, Simpang BNR, Pancasan Gunung Batu dan (Simpang) Semplak. Ring ketiga-nya akses yang akan masuk ke wilayah kota. Yaitu di Simpang Ciawi, Bubulak Bogor dan Yasmin," imbuhnya.
Eko menyebut, 642 personil gabungan disiagakan untuk pengaman dan pengaturan lalulintas. Pengamanan juga dilakukan di sejumlah gereja, karena ada kegiatan ibadah saat malam tahun baru.
"Jumlah personel yang akan kita libatkan gabungan 642 personel pada saat pergantian tahun baru. Selain perayaan tahun baru kami juga melakukan pengamanan di gereja, karena masih ada beberapa yang melaksanakan beribadah," kata Eko.
Eko mengimbau perayaan malam tahun baru dilaksanakan secara sederhana untuk menghormati korban bencana di Sumatra. Eko juga melarang masyarakat berkonvoi hingga menyalakan kembang api.
"Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Pertama agar merayakan tahun baru dengan sederhana. Yang kedua, tidak menggunakan kembang api. Kita harus ada empati terhadap saudara saudara kita yang sedang dilanda musibah," kata Eko.
(sol/maa)


















































