Jakarta -
Warga Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih terendam banjir akibat jebolnya tanggul Baswedan. Tiga hari terendam air, sejumlah warga mulai mengeluhkan berbagai penyakit, mulai gatal-gatal, masuk angin, hingga diare.
"(Keluhan warga) pasti keluhan kesehatan, diare sudah pasti, gatal-gatal sudah pasti, demam, panas juga ada," kata Ketua RW 6 Jati Padang, Abdul Kohar, kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025).
Kohar menjelaskan kondisi itu disebabkan air banjir yang keruh serta banyaknya sampah yang terbawa arus. "Banyaklah keluhannya, karena apa? Air kotor kan masuk ke rumah. Masuknya nggak tanggung-tanggung kemarin, sampai seleher," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga RT 3 RW 6, Ratna (55), mengaku mengalami masuk angin dan gatal-gatal akibat sering terpapar air banjir. "Masuk angin karena dingin, terus ada gatal juga. Iya, diare juga pasti itu dampaknya," kata Ratna.
Warga Jati Padang, Ratna. (Rumondang Naibaho/detikcom)
Ratna menambahkan pasokan air bersih sempat terganggu selama banjir. Sebagian besar warga Jati Padang masih bergantung pada sumur tanah.
"Agak keruh waktu kemarin pas banjir, tapi sekarang udah nggak," tuturnya.
Ia juga menyebut kondisi lingkungan menjadi kumuh akibat banyaknya sampah. Selain itu, perabot rusak karena terendam air.
"Dampak dari banjir jadi kelihatan kumuh. Sampah-sampah, pakaian yang kerendam dibuang, alat rumah tangga yang rusak juga dibuang, jadi numpuk sampahnya," katanya.
Warga lain, Murjilah (59), juga mengeluhkan gatal-gatal pada kakinya setelah berjalan di genangan air. "Iya, kalau kena air jadi pegal, kaki gatal-gatal juga," tuturnya.
Meski begitu, ia belum memeriksakan diri ke dokter. Murjillah hanya mengandalkan obat dari warung. "Ya minum obat aja, obat warung," katanya.
(ond/aik)

















































