Jakarta -
Aiptu Maliana Sri Wahyuni sejak tahun 2019 menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Dia berkomitmen untuk melindungi perempuan dan anak agar tidak menjadi korban kekerasan.
Saat ini, Aiptu Maliana menjabat PS Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kapuas. Dia mengungkap awalnya dirinya bertugas di PPA karena panggilan tugas.
"Karena panggilan tugas, kebetulan tahun 2019 saya ditugaskan di unit PPA, di situ kita sering mendapati perkara persetubuhan di bawah umur, tindak pidana KDRT. Jadi kita terpanggil untuk kemudian turun menangani perkara-perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak," kata Aiptu Maliana dalam Hoegeng Corner 2025 detikPagi, Kamis (4/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 2019 itu, Aiptu Maliana telah membongkar berbagai kasus yang menjadikan perempuan dan anak sebagai korban kekerasan, baik itu kekerasan fisik maupun seksual. Selain membongkar kasus, Aiptu Maliana juga konsisten untuk mensosiliasasikan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kita sering bersosialisasi ke sekolah, ke desa, termasuk waktu PKK ada pertemuan ibu-ibu ya itu kita sering sosialisasi untuk menyuarakan untuk ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi korban agar berani untuk speak up dan melaporkan setiap tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada kami, unit PPA Polres Kapuas," ucapnya.
Menurut Aiptu Maliana, kampanye stop kekerasan perempuan dan anak itu berdampak positif untuk di wilayah hukum Polres Kapuas. Dari kampanye itu, dia bisa menurunkan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Pada tahun ini Polres Kapuas hanya menerima dan menangani 11 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Angka itu turun drastis dari tahun sebelumnya ada 25 kasus.
"Kami tidak henti-hentinya dan tidak bosan-bosannya untuk mensosialisasikan ke sekolah-sekolah, ke desa-desa dan bekerja sama dengan UPTD PPA. Jadi kami berkolaborasi untuk melakukan sosialisasi, untuk menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk bullying dan kenakalan remaja, kami gencar untuk sosialisasi," ujar Maliana.
"Sehingga Alhamdulillah turun kasus anak, khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas," imbuhnya.
(fas/knv)


















































