Tentang Permakaman Ma'la, Tempat Khadijah hingga Ulama Besar RI Dimakamkan

6 hours ago 2

Jakarta -

Salah satu lokasi yang banyak dikunjungi jemaah haji ialah Permakaman Ma'la di Kota Makkah. Permakaman ini merupakan tempat istri Nabi Muhammad, Khadijah, dimakamkan.

Jemaah Indonesia menjadi salah satu yang paling banyak dan sering berziarah ke permakaman ini. Hingga Jumat (22/5/2025), ada 122 ribu lebih jemaah RI yang tiba di Makkah. Sebagian jemaah haji RI kerap memanfaatkan waktu menunggu puncak haji untuk berziarah ke Ma'la.

Permakaman ini menjadi salah satu yang tertua di Saudi. Selain menjadi tempat peristirahatan terakhir Khadijah dan keluarga Nabi, permakaman ini menjadi tempat dikebumikannya sejumlah ulama besar asal Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang Arab menyebutnya sebagai Mu'alla atau Ma'ala karena ini berada pada dataran tinggi ketimbang Masjidil Haram. Dikenal sebagai lokasi dikuburkannya banyak para sahabat Nabi termasuk keluarga Nabi. Misalnya, yang paling dikenal oleh publik Islam, yang dikuburkan di Ma'la adalah istri dari baginda Nabi sendiri yaitu Khadijah, istri pertama nabi yang melahirkan banyak anak keturunan," kata Mustasyar Diny atau pembimbing ibadah PPIH, KH Abdul Moqsith Ghazali, di Makkah, Arab Saudi.

Moqsith mengatakan anak Nabi Muhammad, Qasim dan Abdullah, juga dimakamkan di Ma'la. Kakek Nabi Muhammad juga dimakamkan di lokasi ini.

Antrean jamaah haji di Permakaman Ma'la (Haris/detikcom)Suasana di Permakaman Ma'la (Haris/detikcom)

"Karena itu Ma'la akan dikenang oleh para ulama oleh umat islam sebagai ahlul jannah, penghuni surga, dan kita tahu dari Indonesia banyak juga ulama-ulama besar yang dikuburkan di Ma'la ini," ujarnya.

Moqsith mengatakan ulama Indonesia yang dimakamkan di Ma'la antara lain Syekh Nawawi Banten. Dia mengatakan Syekh Nawawi dikenal lewat karyanya yang banyak dibaca di pondok pesantren dan kerap menjadi rujukan ulama di Tanah Air. S

"Juga ada seperti yang paling baru saya kira yang dikuburkan di Ma'la sini dari Indonesia adalah KH Maimoen Zubair yang kuburannya tidak jauh dari kuburan Siti Khadijah ini. Ada juga KH Sofyan Miftahul Arifin dari Situbondo," ucap Moqsith.

Dia mengatakan jemaah haji dapat berziarah ke permakaman. Moqsith menyebut Nabi Muhammad tidak melarang ziarah kubur.

"Ziarah kubur bukan aktivitas bidah karena nabi sendiri yang sering meneladankan ziarah kubur. Bahkan Nabi sebelum wafat sempat berkunjung ke kuburan Baqi, yaitu dikuburkannya para sahabat Nabi, umat Islam dikuburkan di Baqi, itu bersebelahan dengan kuburan baginda Rasulullah SAW. Ada ulama besar yang dikuburkan di Baqi seperti Imam Malik," ujarnya.

Antrean jamaah haji di Permakaman Ma'la (Haris/detikcom)Makam Khadijah di Permakaman Ma'la (Haris/detikcom)

Seorang jemaah haji asal Brebes, Ahmad Zaki Yamani, mengatakan dirinya sengaja berziarah ke Ma'la. Dia mengatakan makam di Ma'la penuh sejarah.

"Ini merupakan makam tertua menurut sejarah sejak kakek Rasulullah. Sangat luar biasa. Alhamdulillah kami beserta rombongan dari Brebes merasa lega dan mudah-mudahan harapan kami bisa berkali-kali menziarahi beliau ke sini. Kami berharap juga mudah-mudahan rekan-rekan yang belum sempat berziarah ke sini dimudahkan Allah SWT," ujarnya.

Dia dan rombongannya berziarah ke makam Mbah Moen. Ahmad dan rombongannya mendoakan keluarga nabi, para ulama dan tokoh besar yang dimakamkan di sini.

Jemaah haji asal Banjarmasin, Ahmad Riskan Habibi, mengatakan dirinya sengaja ke Ma'la untuk berziarah ke makam Khadijah. Dia mengatakan sayang rasanya jika berada di Makkah namun tidak ziarah ke makam Khadijah.

"Kita kan biasanya baca manaqib Sayyidah Khadijah. Kata Rasulullah, siapa saja orang yang cinta kepada istri beliau maka akan dicintai juga oleh Rasulullah. Jadi sayang kalau ke Tanah Suci nggak ke sini," ujar Ahmad Riskan.

(haf/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |