Temuan dan Pesan BNN Agar Siswa dan Mahasiswa Tak Terpapar Narkoba

7 hours ago 4
Jakarta -

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto memberikan pesan kepada siswa dan mahasiswa agar waspada terhadap peredaran narkoba. Komjen Suyudi mengatakan saat ini banyak narkotika cair sebagai isi ulang rokok elektrik atau vape.

Pesan itu disampaikan Suyudi saat membuka Kemah Kebangsaan Bersih Narkoba (Bersinar) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/10/2025). Ia didampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Farid Ahmad serta Koordinator Nasional Barisan Intelektual Strategi Objektif Delapan (BISON) Indonesia Ginka Febriyanti Ginting.

Dalam arahannya, Suyudi menjelaskan tentang new psychoactive substances (NPS), narkotika jenis baru berbentuk cair yang memiliki lebih dari 1.340 varian kimia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hati-hati, saya kasih tahu Adik-adik semua. Jangan pernah mau mencoba," kata Suyudi dalam pengarahannya.

Suyudi mengakui remaja saat ini banyak menggunakan vape. Namun ia mengingatkan bahwa para bandar narkoba telah memanfaatkan vape sebagai sarana penyebaran narkotika.

"Keren nggak vape? Ya, gayanya sih keren, tapi masalahnya isinya. Ingat ya, isinya! Isi ulangnya itu loh. Ada yang berbentuk cartridge-cartridge kecil, ada juga yang disuntik. Saya kasih tahu, hati-hati!" tegas Suyudi.

Temuan Liquid Vape Mengandung Narkoba

Komjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan hasil uji laboratorium terhadap 340 sampel liquid atau cairan yang digunakan untuk vape atau rokok elektrik. Hasilnya, ada sebanyak 12 sampel yang mengandung new psychoactive substances (NPS) atau zat psikoaktif baru.

"Saya kasih tahu, hati-hati, 340 sampel yang kita ambil dari BNN Republik Indonesia, 12 di antaranya narkotika. Jadi hasil lab kita, 21 etomidate. Ini sebentar lagi masuk golongan narkotika juga," kata Komjen Suyudi.

Suyudi mengimbau agar para pelajar ini semakin berhati-hati dan menghindari penyalahgunaan narkotika. Dia meminta para pelajar agar tidak coba-coba terhadap kandungan narkotika yang ada di vape.

"Nah ini, bandar-bandar jahat ini, makin pinter. Mereka susupin NPS-NPS ke dalam rokok-rokok elektrik ya, dengan isi-isi ulang cartridge-cartridge. Harganya nggak murah juga, Rp 2 juta sampai Rp 5 juta. Tiga kali Adik-adik isap itu ya, selanjutnya bisa nagih. Ngeri nggak? Ya, jangan main-main. Jangan main-main. Udah, narkotika, jangan pernah coba-coba. Jangan pernah iseng-iseng berhadiah narkotika. Jangan pernah," ujar Suyudi.

Suyudi menerangkan penggunaan vape di kalangan anak muda saat ini sedang marak. Namun, kata dia, rokok elektrik tersebut banyak dijadikan oleh bandar sebagai opsi dalam memperjualbelikan narkotika.

"Mereka dikemas di dalam rokok-rokok elektrik. Tahu rokok elektrik? Apa namanya rokok elektrik sebut? Vape. Nah. Keren nggak vape? Ya gayanya sih keren, yang jadi masalah adalah isinya. Ingat itu ya, isinya, isi ulangnya. Ada yang berbentuk cartridge-cartridge yang kecil-kecil segini. Ada yang disuntik. Betul nggak? Isi ulang, saya kasih tahu, hati-hati," terang Suyudi.

Suyudi menjelaskan dampak yang akan dirasakan akibat mengonsumsi narkotika. Dia mengatakan dampak yang ditimbulkan memang tidak instan, tapi jangka panjang.

"Jangan dikira main-main. Mungkin hari ini nggak. Nanti, satu tahun, dua tahun berikutnya, mulai menyerang otak. Mulai bolot. Tahu bolot ya? Mulai telmi, telat mikir, lupa-lupa, bingung-bingung. Mulai akhirnya menyerang ke selaput otak lagi, ya. Ada yang menyerang ke jantung, dan bahkan banyak yang menuju kematian, ya," tutur dia.

"Sudah banyak, sudah banyak, banyak yang addicted, sakau, ya. Dia bergetar, kesakitan badannya, sekujur tubuhnya, ketakutan kematian sudah di depan mata. Coba bayangkan. Takut nggak? Nauzubillahiminzalik. Jangan pernah ya," sambungnya.

Suyudi menjelaskan alasan penting menyampaikan penjelasan bahasa narkoba. Sebab, kata dia, bahaya narkotika menyasar kepada anak muda, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

Sasaran banda sudah merambah ke desa-desa hingga pelosok-pelosok, termasuk wilayah perkebunan dan pesisir. Suyudi menyebut penyebaran narkotika sudah tidak lagi hanya di kota-kota besar ataupun kelab malam.

"BNN Republik Indonesia tidak bisa sendiri. Saya ingin Adik-adik semua menjadi agen-agen pencegahan terhadap narkotika di Indonesia. Setuju? Ya. Setuju nggak? Saya titip. Saya titip betul ini. Saya yakin. Adik-adik yang di depan saya ini wajah-wajah yang sangat sehat, baik. Ini saya titip betul ya. Mari glorifikasikan antinarkotika di sekolah masing-masing, di keluarga masing-masing, di lingkungan masing-masing. Jangan pernah coba-coba ya," ujar Suyudi.

"Dan jangan jadikan orang-orang, saudara-saudara kita yang terkena, terdampak, terpapar narkotika menjadi musuh. Jangan pernah. Mereka adalah saudara-saudara kita. Harus kita gandeng. Harus kita rangkul. Kita ajak. Ajak ke mana? Bawa ke tempat-tempat rehabilitasi," imbuhnya.

Imbau Pelajar Tak Pakai Vape

Komjen Suyudi Ario Seto mengimbau agar para peserta kemah yang merupakan pelajar untuk tidak menggunakan rokok elektrik atau Vape karena maraknya liquid yang mengandung narkotika.

"Udah tahu belum NPS? New Psychoactive Substances. Di dunia jumlahnya sudah 1.340 jenis. Narkotika jenis chemical, kimia, ya. Dan bentuknya adalah liquid. Ini hati-hati. Saya kasih tahu adik-adik semua, ini hati-hati. Jangan pernah mau nyobain, ya? Mereka dikemas di dalam rokok-rokok elektrik," ujar Suyudi.

Suyudi menjelaskan NPS dimasukkan ke dalam cairan liquid oleh para bandar narkotika. Liquid tersebut sudah langsung dimasukkan ke dalam catridge yang akan dihisap menggunakan Vape.

"Gayanya sih keren. Yang jadi masalah adalah isinya, ingat itu ya, isinya, isi ulangnya. Ada yang berbentuk catridge-catridge yang kecil-kecil segini. Ada yang disuntik. Betul nggak? Isi ulang. Saya kasih tahu, hati-hati," jelas Suyudi.

(lir/lir)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |