PAPUA - Di tengah sunyi dan dinginnya Lembah Wuloni, suara tawa anak-anak dan ucapan terima kasih menghangatkan suasana. Satgas Yonif 700/Koops Habema, melalui Pos Wuloni yang dipimpin oleh Lettu Inf I Made Mertiana, menjelma menjadi pelita harapan di hati masyarakat Papua. Dalam misi yang lebih dari sekadar penjagaan wilayah, para prajurit ini hadir menyapa, menyentuh, dan membalut luka dengan kasih.
Pada Jumat (4/4/2025), prajurit TNI melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang mencakup pelayanan kesehatan gratis, pembagian alat tulis dan tas sekolah, serta penyaluran pakaian layak pakai kepada warga Kampung Wuloni, Distrik Ilaga.
Kegiatan dimulai dari honai ke honai, tempat di mana senyum dan harapan warga menyambut hangat kehadiran para prajurit. Lettu Inf I Made Mertiana bersama timnya tak hanya menyapa, tapi juga mendengarkan dengan hati. Keluhan, cerita, dan mimpi warga menjadi bagian penting dari kunjungan ini.
Pelayanan kesehatan gratis menjadi penyelamat bagi banyak warga yang selama ini terhambat jarak dan akses untuk mendapatkan bantuan medis. Salah satunya adalah Mama Mery, yang tak kuasa menahan haru usai bayinya mendapat pemeriksaan.
"Kami sangat terbantu. Jauh dari rumah sakit, tapi Bapak Tentara datang dan bantu anak saya. Terima kasih Tuhan, terima kasih TNI, " ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya itu, anak-anak Wuloni mendapatkan kejutan berupa tas sekolah, buku, dan alat tulis. Sorot mata penuh semangat terpancar dari wajah mereka. "Saya mau sekolah, supaya bisa jadi seperti Bapak Tentara, " ucap salah satu bocah dengan polosnya.
Untuk warga yang membutuhkan, prajurit juga menyalurkan pakaian layak pakai. Sebuah aksi kecil, namun bermakna besar bagi mereka yang hidup dengan segala keterbatasan.
Lettu Inf I Made Mertiana mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari misi kemanusiaan Satgas. "Kami bukan hanya penjaga kedaulatan, tapi juga pelayan masyarakat. Kami ingin selalu dekat dengan rakyat dan menjadi bagian dari solusi, " tegasnya.
Masyarakat menyambut kegiatan ini dengan antusias dan haru. Mereka merasakan bahwa TNI bukan hanya simbol negara, tapi juga keluarga yang hadir saat dibutuhkan.
Ketika loreng menyapa dengan kasih, Wuloni menjadi saksi bahwa di balik kekuatan prajurit, tersimpan hati yang lembut—dan tangan yang siap menolong.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono