Prabowo: Jangan Terlalu Berterima Kasih, Kewajiban Saya Bekerja untuk Rakyat

3 hours ago 3

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto meminta agar seluruh rakyat tidak terlalu berterima kasih kepada dirinya. Ia menegaskan sudah menjadi kewajibannya bekerja untuk rakyat.

Prabowo bertekad untuk terus bekerja membantu rakyat salah satunya dengan memberikan hunian yang layak. Prabowo merasa bangga dengan capaian yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini.

"Hari ini merupakan upaya kita untuk membantu rakyat yang paling lemah, yang masih belum kuat, yang ingin hidup terhormat, ingin hidup layak dengan kualitas hidup yang pantas. Dan ini tekad kita, ini perjuangan kita bersama. Karena itu saya ucapkan terima kasih ke semua pihak yang hari ini bersatu, sehingga kita bisa memberi satu kualitas hidup kepada rakyat kita. Mereka harus punya rumah yang layak. Ini usaha yang sangat membanggakan tapi masih jauh daripada yang harus kita capai," kata Prabowo saat meresmikan akad massal 50.030 KPR FLPP dan serah terima kunci di Serang, Sabtu (20/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo berterima kasih kepada semua jajaran terkait atas hunian layak yang sudah terbangun saat ini. Menurutnya, semua itu hasil kerja sama tim bukan hanya satu menteri.

"Saya terima kasih kepada Saudara Maruarar Sirait, Menteri Perumahan, dan semua menteri-menteri yang lain. Tidak ada satu menteri yang berhasil. kita satu tim, kita satu tim. Tidak bisa keberhasilan itu tertumpu pada satu dua orang," ujarnya.

Prabowo pun meminta agar semua pihak tidak terlalu berterima kasih kepadanya. Ia menegaskan sudah menjadi kewajiban dirinya bekerja untuk rakyat.

"Jadi saudara-saudara, saya mohon lah jangan terlalu terima kasih kepada Prabowo Subianto. Saya ini kewajiban saya, saya dipilih untuk bekerja untuk rakyat. Saya dibantu oleh tim yang hebat. Saya terima kasih, ini adalah putra-putri terbaik Republik Indonesia," ujarnya.

Prabowo menegaskan bahwa kunci keberhasilan seorang pemimpin terletak pada kemampuannya membangun tim yang solid dan berkompeten. Ia mengibaratkan kepemimpinan seperti sebuah tim sepak bola yang hanya bisa meraih kemenangan jika setiap posisi diisi oleh orang-orang terbaik.

"Saudara-saudara, seorang pemimpin yang ingin berhasil kuncinya adalah harus memilih tim yang hebat. Sama dengan sepak bola, sama tim sepak bola mau berhasil harus dipilih tim yang hebat. Siapa kiper, siapa striker, siapa tengah, siapa pemain pertahanan, yang terbaik harus kita pilih," ujarnya.

Menurutnya, pemilihan anggota tim tidak boleh didasarkan pada hubungan kekerabatan, pertemanan, atau kedekatan pribadi. Prabowo menekankan bahwa kemenangan hanya bisa diraih melalui profesionalisme dan kemampuan, bukan karena faktor siapa mengenal siapa.

"Jangan lihat ini saudaranya siapa, konconya siapa, kroninya siapa. Kroni, konco tapi enggak bisa strike, enggak bisa dapat gol, nggak bakal menang-menang kita. Enggak ditanya orang tuanya siapa, sukunya apa, agamanya apa, enggak ditanya, enggak boleh ditanya," ujarnya.

Simak juga Video: Permintaan Maaf dan Janji Prabowo Saat Temui Pengungsi di Aceh

(eva/idh)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |