Agam -
Polda Riau menghentikan pencarian terhadap salah satu personelnya, Ipda Angga Mufajar, yang hilang usai tersert banjir bandang di Jembatan Kembar, Padang Panjang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pencarian dihentikan setelah pencarian selama 14 hari lebih tidak membuahkan hasil.
"Benar, karena sudah 14 hari lebih pencarian tidak menunjukkan adanya tanda-tanda yang signifikan," kata Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Dermawan, Senin (15/12/2025).
Tim gabungan Polda Riau dan Polda Sumbar telah melakukan pencarian sejak korban dinyatakan hilang terseret banjir bandang yang terjadi di Jembatan Kembar, Padang Panjang, Agam, pada Kamis, 27 November 2025. Berbagai upaya telah dilakukan baik secara manual maupun menggunakan drone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencarian dilakukan dengan menelusuri aliran sungai, membongkar bebatuan dan menggali tanah. Proses pencarian cukup sulit, mengingat material banjir dan longsor yang mencapai 7 meter.
Pencarian berfokus dari mulai titik longsor di Jembatan Kembar hingga ke aliran Sungai Batang Anai sepanjang kurang lebih 60 kilometer. Namun, setelah 15 hari pencarian, tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban dan operasi resmi dihentikan pada Minggu, 14 Desember 2025.
Mengakhiri misi pendarian tersebut, tim gabungan Polda Riau dan Sumbar memberikan penghormatan terakhir untuk Ipda Angga Mufajar di Jembatan Kembar. Personel juga menaburkan bunga dari atas jembatan sebagai bentuk penghormatan terakhir.
"Selamat jalan kawan," ujar seorang rekan Ipda Angga.
Ipda Angga Mufajar dinyatakan hilang saat melakukan perjalanan dinas ke Padang untuk meminta keterangan saksi di Lapas. Saat itu, dia melakukan perjalanan bersama rekannya Brigadir Tri Irwansyah dan seorang sopir.
Brigadir Tri ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, di hari kejadian. Sementara Ipda Angga dan sopir tidak ditemukan.
Simak juga Video: Polda Riau Buka Akses Desa di Agam yang Terputus Imbas Banjir Bandang
(mea/dhn)


















































