Pemprov Evaluasi Operasional usai Sopir Truk Sampah Meninggal di Bantar Gebang

4 days ago 7

Jakarta -

Sopir truk sampah Jakarta Selatan (Jaksel) berinisial W meninggal diduga kelelahan saat antre bongkar muatan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Bantar Gebang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta mengubah pola operasional sopir truk sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan penyebab antrean panjang terjadi. Dia mengatakan saat itu operasional TPST Bantar Gebang tengah berada dalam tekanan berat akibat hujan yang mengguyur kawasan tersebut sehingga mempengaruhi kelancaran pembuangan sampah dan ritme kerja para pengemudi serta petugas di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kondisi normal, waktu tunggu truk sampah di TPST Bantar Gebang berkisar tiga jam. Namun beberapa hari terakhir antrean meningkat tajam hingga 6 sampai 8 jam.

"Setiap kali hujan deras, pembuangan harus kami hentikan sementara demi keselamatan pekerja. Kondisi landfill yang semakin meninggi menyimpan risiko yang tidak bisa kami abaikan," kata Asep kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).

Asep menuturkan setelah hujan, petugas membutuhkan waktu tambahan untuk menata kembali area landfill sebelum pelayanan dibuka secara bertahap. Kondisi ini mengakibatkan waktu tunggu menjadi lama dan menambah beban kerja para pengemudi.

Tekanan operasional juga meningkat akibat genangan air pada jalur menuju titik buang. Genangan itu dipicu oleh longsoran di TPA Sumur Batu milik Pemkot Bekasi yang menutup aliran Kali Asem, sehingga air tertahan dan mengganggu mobilitas truk sampah.

"Kondisi-kondisi inilah yang membuat antrean truk memanjang dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya membuka dua titik buang tambahan sehingga lima titik buang dapat beroperasi paralel. DLH Jakarta juga mengatur ulang jam keberangkatan truk dari tiap wilayah untuk memperbaiki pola pengangkutan dan mengurangi penumpukan antrian pada jam-jam tertentu.

Sebagai bagian dari pembenahan jangka panjang, DLH akan menerapkan pembagian jadwal pengiriman truk sampah dari tiap wilayah menuju TPST Bantar Gebang. Diharapkan arus kendaraan bisa teratur dan waktu menunggu lebih efisien.

"Dengan penjadwalan yang lebih teratur, arus kendaraan bisa dikendalikan dan waktu antre menjadi lebih efisien," ucap Asep.

Asep memastikan akan melakukan penataan menyeluruh terhadap pola pembuangan dan operasional TPST Bantar Gebang secara menyeluruh. Mulai dari manajemen antrean, pengaturan ritase, peningkatan fasilitas pendukung, hingga penguatan standar keselamatan dan kesehatan kerja bagi pengemudi truk sampah.

"Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa operasional harus dikelola secara sistemik dan terintegrasi," tegasnya.

Asep juga meminta masyarakat mendukung pengoperasian fasilitas RDF Rorotan sebagai bagian dari strategi pembenahan pengelolaan sampah Jakarta secara menyeluruh. Sehingga bisa mengurangi beban pengolahan sampah di TPST Bantar Gebang.

"Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Dengan mengurangi sampah dari sumber dan mengoptimalkan RDF Rorotan, beban pengolahan tidak hanya bertumpu di TPST Bantar Gebang saja. Sistem bisa berjalan lebih aman, berkelanjutan, dan manusiawi," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons meninggalnya W yang disebut akibat kelelahan. Pramono mengatakan dirinya mendapat laporan jika W memiliki penyakit jantung. W meninggal pada Jumat (5/12/2025).

"Saya mendapatkan laporan langsung dari Pak Wali Kota Jakarta Selatan mengenai hal tersebut. Memang yang bersangkutan juga pun terindikasi ada penyakit jantung," kata Pramono di Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).

Pramono telah meminta Pemkot Jaksel untuk memberikan santunan. Dia mengaku memonitor prosesnya sampai W dimakamkan.

"Dan saya sudah meminta, karena dia sedang bekerja kemudian meninggal dunia untuk diberikan santunan yang maksimal. Dan kemarin sudah ditangani, diberikan santunan yang maksimal baik oleh dinas terkait dan juga oleh BPJS, Ketenagakerjaan. Sudah ditangani itu, saya kebetulan memonitor," ucapnya.

(dek/eva)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |