Jakarta -
Pemerintah Kota Semarang terus mempercepat penanganan banjir dengan mengoptimalkan puluhan pompa air di titik-titik terdampak. Wali Kota Agustina Wilujeng menegaskan seluruh jajaran turun langsung ke lapangan demi mempercepat surutnya air dan memulihkan aktivitas warga.
Hingga Kamis (23/10) malam, sejumlah petugas dikerahkan ke wilayah banjir, termasuk kawasan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari. Mereka bergantian memantau ketinggian air dan memastikan pompa berfungsi maksimal.
Agustina menjelaskan hujan deras yang mengguyur Kota Semarang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kenaikan air yang cukup cepat di sejumlah wilayah. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski beberapa pompa masih dalam tahap konstruksi dan perbaikan, ia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor. Upaya ini melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, DPU Kota Semarang, serta BPBD guna memastikan penanganan banjir berjalan optimal.
"Karena pompa di wilayah Waru sedang dalam konstruksi, kami mencoba menarik pompa Kandang Kebo ke Waru agar airnya mengalir langsung ke Banjir Kanal Timur. Selain itu, kami terus aktif berkoordinasi untuk menangani banjir secara menyeluruh supaya masyarakat kembali beraktivitas normal," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/10/2025).
Agustina menjelaskan penanganan banjir dilakukan berdasarkan pembagian kawasan, seperti Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru, hasil dari komunikasi dan koordinasi lintas instansi.
Sebanyak 25 pompa dari berbagai pihak disiapkan dengan kapasitas antara 250 hingga 2.000 liter per detik. Jika seluruhnya berfungsi optimal, total kapasitas pompa diperkirakan mencapai 25.000 liter per detik.
"Dari pompa stasioner (atau eksisting) hingga pompa portable sudah kami tempatkan di titik-titik yang ditentukan di empat wilayah tersebut. Semua itu tidak hanya milik DPU Kota Semarang, ada bantuan dari BPBD Kota Semarang, Pusdataru, BBWS Pemali Juana, bahkan dapat tambahan juga dari BBWS Serayu Opak, BBWS Cimanuk Cisanggarung, dan BBWS Bengawan Solo," imbuhnya.
Agustina menginstruksikan seluruh jajaran, termasuk camat dan lurah, untuk proaktif memantau kondisi di lapangan, bukan sekadar menunggu laporan. Ia menegaskan pentingnya respons cepat dan menyeluruh dengan turun langsung memberikan pelayanan kepada warga terdampak banjir.
"Prioritas utama jelas keselamatan dan kenyamanan warga. Maka, semua harus bergerak cepat," pungkasnya.
(akn/ega)
















































