Pegawai Kementerian P2MI Digembleng ala TNI di Pusdik Militer Bandung Barat

8 hours ago 2

Jakarta -

Pegawai Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menjalani retret di lingkungan pusat pendidikan militer di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Retret itu akan dijalani para pegawai setingkat sekretaris jenderal, direktur jenderal hingga pegawai administrasi mulai 22 sampai 25 Juli mendatang. Aktivitas yang dilaksanakan akan dipimpin oleh TNI.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding memimpin langsung pembukaan retret tersebut. Ia beserta para peserta retret mengenakan seragam loreng yang menjadi ciri khas retret pejabat di masa kepemimpinan Presiden RI, Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peserta apel pembukaan retret tampak sigap mengikuti rangkaian, termasuk ketika Abdul Kadir yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan arahan dan amanat. Semua serius mendengarkan penyampaian Menteri P2MI.

"Hari ini kami dari Kementerian P2MI, melaksanakan retret. Semua pejabat fungsional hadir, pesertanya mulai dari menteri, wamen, eselon 1, sekjen, dirjen, pejabat admin ikut semua. Total ada 122 peserta," ujar Abdul Kadir usai upacara pembukaan, Selasa (22/7/2025).

Abdul Kadir menyebut sebagai kementerian baru karena sebelumnya berstatus sebagai badan, perlu membangun tim yang kuat, solid, tangguh, sigap, dan responsif mengatasi permasalahan.

"Semua itu hanya bisa dilakukan dengan membangun kebersamaan. Kementerian kami tidak terlalu banyak pegawainya, oleh karena itu harus solid bergerak bersama dan salah satu caranya melalui retret ini. Saya sudah bilang tidak boleh ada yang pulang dengan alasan mendadak. Semua harus mengikuti proses yang ada dan sudah ditetapkan panitia," ujar Abdul Kadir.

Sanksi Tegas Bayangi Pegawai yang Salah

Dalam amanatnya, Abdul Kadir mengingatkan pegawai Kementerian P2MI agar menjaga integritas, kejujuran, dan menjauhkan diri dari penyalahgunaan wewenang sebagai pejabat terutama pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan calon PMI.

"Saya tidak mau di antara kita leha-leha, santai, menyalahgunakan kewenangan. Kalau saya temukan, sanksi tegas akan kita jatuhkan pada pelakunya. Tidak peduli siapa, tidak ada kompromi. Jangan coba-coba melakukan penyalahgunaan wewenang terutama pada PMI," kata Abdul Kadir.

Tak cuma itu, dia juga menyinggung soal tidak sinerginya kinerja birokrat di Tanah Air. Hal itu tentunya menjadi hambatan tersendiri dalam merealisasikan program dan kinerja.

"Kita harus sinergis, birokrasi kita (di Indonesia) terkenal tidak bisa kerja sama, terlalu ego sektoral, kerja sendiri, jalan sendiri. Hari ini kita tidak bisa kerja sendiri. Kolaborasi internal dulu diperbaiki, sinergitas. Jangan lagi tidak sinergi, masih harap mengharapkan, lempar lemparan. Tidak boleh lagi seperti itu," kata Abdul Kadir.

"Makanya di sini kita dilatih baris berbaris, apa maknanya? Ada inspektur, komandan, danton, pasukan. Begitu aba-aba dari danton, kita harus ikut. Kenapa ilmu militer? Itu sekarang diadopsi di perusahaan besar. Terlatih dan terpercaya bahwa nilai kedisiplinan, loyalitas, ada di dalam sana. Saya berharap ketika sudah ada komando, ada arahan dijalankan," imbuhnya.

Terakhir ia menekankan pentingnya pegawai Kementerian P2MI menghilangkan kultur kerja lama. Tak ada integritas, tak kreatif, dan tak ada terobosan baru.

"Pola lama tidak boleh diteruskan. Masuk jam kerja, rapat, lalu kegiatan, habis itu tidak ada terobosan baru. Harus kreatif, harus ada terobosan, kalau tidak akan jadi masalah," ucap Abdul Kadir.


(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |