World Peace Forum ke-9 Digelar di Jakarta, Presiden Timor Leste Bakal Hadir

2 hours ago 1

Jakarta -

World Peace Forum (WPF) ke-9 akan digelar pada 9–11 November 2025 di Jakarta. Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta hingga mantan Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda akan mengikuti acara tersebut.

Forum perdamaian internasional ini diselenggarakan oleh Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) bersama Cheng Ho Multicultural Education Trust (Malaysia), Muhammadiyah, dan Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam (GFWI). Acara tersebut sudah digelar rutin sejak 2006 untuk mempertemukan tokoh lintas agama dan negara.

"Yang akan terlibat pada sesi pertama Mr Yoshihiko Noda, beliau ini adalah mantan Perdana Menteri Jepang yang ke-62," ujar Ketua CDCC, Din Syamsuddin, di gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Din menyebutkan Noda akan hadir secara daring karena aktivitas Noda yang memimpin Partai Demokrat Konstitusional Jepang.

"Beliau ini adalah sekarang Ketua Partai Demokrat Jepang, katanya ada semacam kongresnya, maka akan berbicara secara online," ujar Din.

Sementara itu, Jose Ramos-Horta akan datang pada sesi Nobel Laurates Panel. Panel tersebut berisikan pemenang Nobel Prize yang rencananya dihadiri oleh dua pemenang.

"Mr Ramos-Horta, Presiden Timor Leste penerima Nobel Perdamaian ya, beliau konfirm datang," ujar Din.

Selain itu, Ramos-Horta direncanakan akan menerima penghargaan The Benevolent Award. Penghargaan tersebut untuk tokoh dunia yang berkontribusi terhadap perdamaian dunia.

"Untuk pertama kali pada The World Peace Forum, pada seri kesembilan ini akan dilakukan penganugerahan sebuah award yang kami sebut The Benevolent Award, award benevolent itu semacam kasih sayang, mercy, terkait dengan perdamaian, dan komite nominasi telah memutuskan untuk tahun ini diberi kepada His Excellency Mr Jose Ramos Horta, Presiden Timor Leste," ujar Din.

WPF ke-9 mengangkat tema 'Considering Wasatiyyat Islam and Tionghua for Global Collaboration'. Tema ini menyoroti titik temu antara nilai wasatiyyah Islam dan filsafat Tionghoa.

"Kita mencoba mengangkat dua pikiran besar yang berhimpit hampir bersamaan, artinya dari dua agama dan filsafat ini untuk kita ajukan menjadi dari kolaborasi global," katanya.

WPF ke-9 diselenggarakan di beberapa tempat, yaitu kompleks gedung MPR/DPR Senayan, Grand Sahid Jaya Hotel, dan akan ditutup di Balai Kota DKI Jakarta. Forum ini diikuti 63 tokoh dari 24 negara serta 110 tokoh nasional Indonesia.

(idn/idn)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |