MPLS Sekolah Rakyat, Siswa Dikenalkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

5 hours ago 3

Jakarta - Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta Timur memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin, 14 Juli 2025 hingga beberapa hari ke depan. Dalam proses pengenalan lingkungan ini, siswa dikenalkan pada Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

"Untuk proses MPLS kita rencana lima hari, nanti ada kegiatan pendidikan karakter, masa pengenalan lingkungan sekolah, bagaimana pemakaian fasilitasnya, bagaimana nanti merawat fasilitas yang ada, bagaimana proses awal dari anak bangun tidur sampai nanti tidur lagi itu nanti terprogram," kata Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Regut Sutrasto dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).

Hal tersebut ia katakan saat mengikuti kegiatan Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun 2025 di SRMP 6 Jakarta Timur, Senin (14/7).

Ia menjelaskan untuk membentuk karakter dan pola hidup siswa yang lebih teratur siswa diajarkan pada Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Adapun gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat secara resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul.

Dalam konteks Sekolah Rakyat, para siswa akan tinggal di asrama dan menjalani jadwal yang telah diprogram mulai dari bangun pagi jam 04.00 WIB, lalu melaksanakan ibadah subuh, olahraga pagi, sarapan bergizi, dan pembekalan materi.

"Setidaknya dengan diasramakan, pola hidup anak-anak kita akan lebih teratur, sesuai dengan tujuh kebiasaan (Anak Indonesia Hebat) yang tadi disampaikan," ujar Regut.

Lebih lanjut, kegiatan harian siswa akan selesai pada jam 21.00 WIB, sebelum tidur siswa akan mengikuti sesi refleksi harian.

"Dalam sesi ini, anak diajak mengungkapkan perasaan, kritik, dan saran atas kegiatan harian mereka, refleksi dilakukan tiap malam, ini penting agar siswa berpikir kritis dan sadar akan proses pembelajaran mereka," kata Regut.

Selain pendidikan karakter, siswa juga akan latih dengan nilai-nilai keagamaan mulai dari pelatihan salat rutin hingga membaca Al-Qur'an, khusus untuk siswa muslim. Harapannya tidak hanya mencetak anak yang cerdas secara akademik, tapi juga mempunyai karakter dan spiritual yang kuat. (akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |