Komisi V DPR Akan Panggil LRT Jabodebek soal Penumpang Jalan Kaki di Lintasan

3 hours ago 1
Jakarta -

Kereta light rapid transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) sempat mengalami gangguan perjalanan hingga membuat penumpang dievakuasi dengan berjalan kaki di atas lintasan LRT. Komisi V DPR akan memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga operator LRT Jabodebek.

"Kami akan panggil Kementerian Perhubungan dan operator LRT saat masuk masa sidang yang akan datang," ujar Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, ketika dihubungi, Senin (27/10/2025).

Ia tak habis pikir bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Lasarus menyorot ketidakprofesionalan operator LRT Jabodebek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk proyek semegah LRT bisa mengalami kejadian seperti kemarin memang mengundang pertanyaan kita semua, termasuk soal evakuasi penumpang saat mogok kereta terjadi yang mempertontonkan ke publik ketidakprofesionalan operator LRT (Jabodebek)," sambungnya.

Sebelumnya, pengelola LRT Jabodebek telah memohon maaf atas gangguan perjalanan yang terjadi. Pengelola LRT Jabodebek menjelaskan ada permasalahan pada kelistrikan. LRT Jabodebek dinyatakan sudah beroperasi normal lagi di semua rute setelah kendala teratasi.

"Gangguan disebabkan oleh kendala pada sistem third rail yang berfungsi sebagai penyuplai listrik bagi kereta, sehingga seluruh perjalanan di semua lintas pelayanan untuk sementara tidak dapat dioperasikan," demikian keterangan LRT Jabodebek di akun Instagram @lrt_jabodebek, Sabtu (25/10).

Salah satu penumpang, Aida (25), menceritakan kengerian saat berjalan di lintasan LRT. Ia mengaku kakinya gemetar karena lintasan LRT tersebut sangat tinggi.

Aida naik LRT dari Stasiun Kuningan di Jakarta Selatan dan hendak menuju Stasiun Harjamukti pada Sabtu (26/10/2025). Kereta yang ditumpanginya mulai berhenti berjalan sekitar pukul 08.41 WIB.

Penumpang mulai dievakuasi sekitar pukul 09.20 WIB. Para penumpang dievakuasi dengan cara berjalan kaki ke Stasiun Rambutan.

"800 meter ya, kira-kira," sebutnya.

Aida mengaku ngeri harus berjalan kaki di lintasan LRT Jabodebek yang sepenuhnya merupakan jalur layang. Dia mengatakan kakinya sampai gemetar saat berjalan sambil terus berpegangan dengan pembatas.

"Tinggi banget. Itu aku video yang bawahnya pohon. kalau yang bawahnya tol lebih geter lagi. Lebih ngeri pas ada patahan (celah) beton. Yang agak belok dan ada gapnya. Jadi berasa gemeter-nya," ujarnya.

(isa/imk)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |