Komisi I DPR Sebut Tarif Trump Tantangan Bagi RI tapi Perkuat Geoekonomi

6 hours ago 4

Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menanggapi pemangkasan tarif impor menjadi 19% yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Indonesia. Sukamta mengatakan beberapa analisis menunjukkan kesepakatan tarif 19% memberikan tantangan untuk Indonesia.

"Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat diprediksi bisa menurun bahkan malah jadi defisit. Padahal sejak 2020 sampai tahun ini selalu surplus. Pemerintah pastinya sudah berhitung untung rugi untuk Indonesia, sebelum adanya kesepakatan dengan Trump," kata Sukamta kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).

Politikus PKS ini memprediksi Indonesia akan dibanjiri oleh produk-produk murah dari negara asing. Menurutnya, dengan produk AS tanpa tarif masuk ke Indonesia, harga produk dari AS pun akan lebih ekonomis dan menguntungkan konsumen di tengah lesunya daya beli domestik.

"Dengan begitu, produk-produk dari negara lain juga akan 'banting harga' agar bisa kompetitif dengan Made in USA. Yang berpotensi terancam adalah produk-produk lokal, bagaimana produk-produk lokal bisa bersaing dengan produk-produk luar tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut, Sukamta menilai kesepakatan penurunan itu telah merugikan Indonesia. Namun, kata dia, juga akan memperkuat posisi Indonesia secara geoekonomi.

"Meski di atas kertas kesepakatan tarif Trump 19% merugikan Indonesia, tapi secara geoekonomi, posisi Indonesia semakin diperhitungkan oleh AS,"

"Indonesia sedikit demi sedikit naik kelas dalam geliat ekonomi global. PDB per kapita Indonesia menunjukkan tren positif 1 dekade terakhir. Meski Indonesia belum bisa dikategorikan ke dalam negara maju, tapi kita optimis dengan tren yang positif, kita on the track ke arah sana," sambungnya.

Sukamta mengatakan dengan posisi ini, diharapkan dapat meningkatkan daya tawar Indonesia dalam percaturan global. Menurutnya, hal itu tak hanya terkait ekonomi dan perdagangan, tetapi juga politik global.

"Salah satunya soal upaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah dan kemerdekaan Palestina secara penuh," ujarnya.

Sebelumnya, Donald Trump mengumumkan pemerintahannya telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Indonesia yang menghasilkan komitmen pembelian yang signifikan dari negara Asia Tenggara tersebut. Ini tercapai setelah negosiasi untuk menghindari tarif impor yang lebih tinggi.

Barang-barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat akan dikenai tarif sebesar 19 persen, tulis Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya. Tarif ini jauh di bawah ancaman level 32 persen yang sebelumnya dilontarkan Trump.

"Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai USD 15 miliar, produk pertanian Amerika senilai USD 4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya adalah 777," tulis Trump pada Selasa (15/7) waktu setempat.

"Mereka akan membayar 19 persen dan kami tidak akan membayar apa pun... kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," kata Trump sebelumnya kepada para wartawan di luar Ruang Oval, Gedung Putih, dilansir dari The Guardian, Rabu (16/7). (amw/jbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |