Kinerja Setahun Kemenko PM, Cak Imin Sebut Pemberdayaan Jadi Dasar Pijakan

3 hours ago 1

Jakarta -

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengungkapkan pihaknya berhasil menggeser paradigma pembangunan nasional dari bantuan jangka pendek menjadi pemberdayaan jangka panjang yang membangun kapasitas masyarakat agar produktif, inovatif, dan berdaya.

"Satu tahun sudah Kemenko Pemberdayaan Masyarakat membawa paradigma baru pembangunan nasional. Di mana nilai-nilai pemberdayaan menjadi satu pijakan untuk membangun kapasitas diri individu kolektif kapasitas masyarakat untuk produktif, inovatif, berdaya," ujar Cak Imin, Selasa (28/10/2025).

Hal itu diungkapkan Cak Imin saat memaparkan capaian kinerja satu tahun di kementeriannya melalui acara bertajuk '1 Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan bahwa kementerian ini dibentuk atas arahan Presiden Prabowo untuk mengubah fokus dari bantuan sosial (bansos) yang bersifat jangka pendek, menjadi pemberdayaan jangka menengah dan panjang. Menurutnya, tujuan akhir dari transformasi ini adalah menciptakan masyarakat yang mandiri.

"Dengan pemberdayaan ini diharapkan, satu hari nanti yang menerima bantuan sosial hanya dua kelompok. Satu lansia, yang kedua difabel. Sehingga masyarakat dari seluruh lapisan mana pun, desil satu dan seterusnya, tumbuh berkembang secara mandiri, produktif, inovatif, dan menjadi bagian dari ekonomi yang tumbuh di Tanah Air kita," tegasnya.

Cak Imin menggarisbawahi bahwa tugas utama Kemenko PM adalah memutus mata rantai kemiskinan dan mewujudkan bangsa yang berdikari.

Ia menyampaikan salah satu pencapaian terbesar dalam satu tahun ini, adalah mengatasi ego sektoral antar kementerian yang telah menghambat pembangunan selama satu dekade terakhir. Atas perintah Presiden Prabowo, pihaknya berhasil mengintegrasikan Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN) yang selama ini terpisah di berbagai kementerian.

"Hanya dalam waktu 2 bulan, perintah presiden bisa kita laksanakan dan sejak itu pula Data Tunggal Sosial Ekonomi (DTSEN) sudah menjadi rujukan ekosistem dari semua sasaran pembangunan nasional kita," jelasnya.

Dengan data tunggal ini, anggaran perlindungan sosial yang mencapai Rp 508,2 triliun dapat disinkronkan agar lebih efektif dan tepat sasaran. Ia juga optimistis dapat mengentaskan target 0% sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025.

"Alhamdulillah data sudah menunjukkan tanda-tanda berhasil. Kemiskinan turun, kemiskinan ekstrim turun sangat signifikan," ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, Kemenko PM melalui kementerian di bawahnya telah meluncurkan berbagai program, di antaranya Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih. Sekolah Rakyat hadir sebagai afirmasi pendidikan untuk mendeteksi bakat minat anak sejak dini, sementara Koperasi Desa Merah Putih bertujuan membangkitkan ekonomi desa.

Dalam laporannya, Cak Imin membeberkan sejumlah data capaian selama satu tahun terakhir yaitu, 96 juta lebih masyarakat merasakan layanan berobat gratis melalui BPJS, 8,4 juta keluarga miskin dan rentan miskin mendapatkan perlindungan sosial langsung, serta 625 ribu masyarakat mendapatkan pekerjaan baru dari ekosistem program makan bergizi gratis.

Selain itu sebanyak 3,7 juta pedagang kecil, warung, dan pengusaha rintisan dijangkau pembiayaan dan pembinaan, serta 15 ribu anak putus sekolah mendapatkan kesempatan kembali meraih masa depan melalui Sekolah Rakyat.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pemberdayaan sebagai kewajiban konstitusional, serta mendorong kementerian dan lembaga pemerintah daerah agar terus bersinergi untuk pemberdayaan yang maksimal.

(akn/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |