Kementrans Proyeksikan Kawasan Transmigrasi Barelang Jadi Wisata Terpadu

4 hours ago 2

Jakarta -

Kawasan transmigrasi Batam-Rempang-Galang (Barelang) diproyeksikan menjadi kawasan terpadu berbasis pariwisata, pendidikan, dan ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan kawasan Barelang memiliki udara segar, pemandangan indah, dan suasana tenang,

"Saya sudah beberapa kali datang ke sini dan merasa sangat nyaman tinggal di Tanjung Banon. Udaranya segar, pemandangannya indah, dan suasananya tenang. Kalau Menterinya saja betah, insya Allah masyarakat juga akan betah. Karena itu, kita melihat potensi besar kawasan ini untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata," ungkap Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam keterangan tertulis, Minggu, (26/10/2025).

Dalam kegiatan bakti sosial dan peringatan Hari Jadi ke-54 BP Batam di Tanjung Banon, Sabtu (26/10) ini, Iftitah menegaskan pengembangan kawasan transmigrasi kini tidak lagi sebatas membangun permukiman baru, tetapi juga menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kawasan Barelang, memiliki keunggulan geografis yang unik karena berada di antara Batam, Rempang, dan Galang wilayah yang dikenal memiliki akses transportasi laut dan udara yang kuat.

"Batam ini luar biasa. Runway terpanjang di Indonesia ada di sini, lebih dari 4 kilometer. Itu artinya Batam sudah dirancang menjadi kota dunia sejak masa Pak Habibie. Tugas kita sekarang adalah melanjutkan cita-cita itu, tapi dengan memastikan warga Batam, Rempang, dan Galang ikut menikmati hasil pembangunannya," ujarnya.

Lebih lanjut, Iftitah menegaskan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi bersifat konkuren atau merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Karena itu, sinergi antara Kementerian Transmigrasi, Pemerintah Kota Batam, dan BP Batam menjadi faktor kunci dalam mempercepat pembangunan Tanjung Banon dan kawasan Barelang secara keseluruhan.

"Kita sepakat, tidak boleh ada lagi penggusuran. Prinsipnya, kita tidak memindahkan semut, tetapi membuat gula-gula di kawasan transmigrasi ini, supaya semutnya datang sendiri. Artinya, masyarakat akan datang dan menetap karena ada kehidupan yang layak dan peluang ekonomi di sini," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP Batam Amsakar Ahmad menyampaikan apresiasi atas konsistensi dukungan Kementerian Transmigrasi terhadap percepatan pembangunan kawasan Tanjung Banon.

Dirinya menjelaskan berbagai fasilitas sosial, pendidikan, dan kesehatan terus dibangun agar kawasan tersebut menjadi permukiman yang lengkap dan nyaman.

"Kami sepakat menyatakan bahwa menteri yang sering datang meninjau Tanjung Banon adalah Menteri Transmigrasi. Berkat dukungan Bapak Menteri, Tanjung Banon kini berkembang menjadi pemukiman baru yang cantik dan layak huni. Ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat," pungkasnya.

(anl/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |