Kebakaran maut gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), menewaskan 22 karyawan. Kelayakan gedung di seantero negeri menjadi sorotan agar memenuhi standar keselamatan dan keamanan.
Sorotan pertama dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang menegaskan jajarannya akan mengecek ulang standar keselamatan seluruh gedung. Pramono mengatakan kebakaran maut itu terjadi karena gedung tidak memenuhi persyaratan keselamatan, termasuk standar laik fungsi (SLF).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Problem utamanya adalah kalau semuanya menaati aturan, pasti tidak terjadi. Ini pasti dibangun tanpa aturan," ujar Pramono di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Rabu (10/12).
Pramono menyoroti beberapa pelanggaran mendasar gedung Terra Drone, mulai tangga darurat yang sempit hingga tidak adanya fasilitas penyelamatan yang memadai meski terdapat hidran. Menurutnya, kondisi itu membuat para karyawan terjebak saat asap naik dari lantai bawah ketika kebakaran membesar.
"Kalau saya lihat, tangganya kecil banget. Itu yang menyebabkan beberapa orang nggak bisa turun ke bawah. Ketika kebakar, karyawannya naik ke atas, asap dari bawah. Itulah yang membuat korban cukup banyak," jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau lokasi kebakaran di gedung Terra Drone, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). (Brigitta Belia Permata Sari/detikcom)
Eks Seskab itu menegaskan mulai pekan ini pihaknya akan mengecek kembali kelengkapan SLF seluruh gedung di Jakarta. Fokus utama pengawasan akan diberikan pada bangunan-bangunan non-gedung tinggi yang tumbuh di tengah kawasan lama dan kerap luput dari penegakan aturan.
"Dalam minggu-minggu ini, kita akan segera mengecek kembali semua gedung yang ada. Yang sering jadi problem itu bukan gedung-gedung tinggi yang administrasinya lengkap, tetapi gedung-gedung yang tumbuh. Yang seperti itu yang akan kami cek kembali," ungkapnya.
Mendagri Bakal Evaluasi Prosedur Bangun Gedung
Senada dengan Pramono, Mendagri Tito Karnavian mengatakan akan menerjunkan tim untuk mengevaluasi prosedur pemberian izin pembangunan gedung baru. Rencana itu disampaikan Tito saat meninjau lokasi kebakaran gedung Terra Drone.
"Saya diperintahkan untuk mengevaluasi prosedur tata cara untuk pencegahan kebakaran atas gedung-gedung itu seperti apa. Dan kemudian agar tidak terulang kembali, kira-kira apa yang harus dilakukan," kata Tito di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, Rabu (10/12).
Kemendagri akan meninjau kembali segala aturan yang mengatur tentang perizinan pembangunan gedung-gedung. Hal tersebut meliputi persetujuan bangunan gedung (PBG), sertifikat laik fungsi, dan sistem one single submission (OSS).
"Kami akan melihat kembali aturan mengenai pembuatan gedung dari potensi kebakaran ya, yang saya sampaikan tadi. Ada sistem OSS, PBG, kemudian yang ketiga ada sertifikat laik fungsi (SLF), pemeriksaan oleh petugas damkar untuk memenuhi syarat SLF," ujar Tito.
Tito juga menyoroti pembagian risiko gedung, menurutnya risiko pembangunan gedung Terra Drone sebelumnya dikategorikan gedung yang berisiko rendah. Kenyataannya, kata Tito, gedung berisi drone memiliki risiko tinggi.
"Kalau saya lihat ini, karena digunakan untuk peralatan-peralatan yang mudah terbakar, baterai di lantai 1 untuk drone, itu termasuk risiko tinggi. Tapi karena dianggap risiko rendah, ya di-approve saja tanpa melihat lokasi mungkin," ujarnya.
Mendagri Tito Karnavian usai meninjau lokasi kebakaran gedung Terra Drone. (Adhfar/detikcom)
Tito mengungkapkan rencana adanya pemeriksaan reguler terkait izin-izin bangunan berisiko tinggi. Mantan Kapolri itu menjelaskan sistem pemeriksaan akan mirip seperti uji kir pada kendaraan umum.
"Dan saya tanya, tidak ada regulasi untuk diperiksa secara reguler. Misalnya setahun sekali atau dua tahun sekali. Kalau kendaraan umum kan ada, ada uji KIR-nya," katanya.
"Nah apakah gedung-gedung juga, terutama gedung-gedung yang high risk, risiko tinggi, itu diperlukan untuk pengecekan reguler supaya tidak terulang lagi peristiwa ini. Karena kalau kita lihat, kebakaran ini terjadi di lantai 1 tanpa ada jalur evakuasi," sambung Tito.
Tito berencana akan melakukan pertemuan secara daring dengan seluruh kepala daerah dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) yang mengeluarkan PBG di daerah. Pertemuan tersebut akan membahas evaluasi izin PBG.
"Besok saya akan melakukan zoom meeting dengan seluruh kepala daerah dan seluruh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, serta DPM-PTSP yang mengeluarkan izin PBG," katanya.
22 Jasad Korban Kebakaran Terra Drone Teridentifikasi
Seluruh korban kebakaran kantor Terra Drone telah diidentifikasi oleh tim dokter RS Polri. Terbaru, 12 jasad teridentifikasi sehingga 22 korban telah diketahui identitasnya.
"Sampai dengan sore hari ini Rabu tanggal 10 Desember 2025 pukul 16.53 WIB, tim DVI telah menyelesaikan seluruh terhadap 22 kantong jenazah," ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Prima Heru dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (10/12).
Pada Rabu (10/12), per pukul 15.30 WIB, seluruh jasad korban dilakukan rekonsiliasi sehingga seluruh korban sudah diidentifikasi. Berikut daftar 22 korban meninggal dunia kebakaran Terra Drone:
1. Pariyem, perempuan, 31 tahun, alamat Lampung Barat
2. Ninda Tan, perempuan, 32 tahun, alamat Serpong Utara, Tangerang Selatan
3. Muhammad Arief Budiman, laki-laki, 24 tahun, alamat Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
4. Muhammad Apriyana, laki-laki, 40 tahun, alamat Sudimara Jaya Tangerang Selatan
5. Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun, alamat Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
6. Nasa Elia Sabita, perempuan, 27 tahun, alamat Tanah Abang, Jakarta Pusat
7. Atinia Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun, alamat Makasar, Jakarta Timur
8. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun
9. Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun
10. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun
11. Siti Sa'addah Ningsih, perempuan, 24 tahun
12. Emilia Salim Tan, perempuan, 23 tahun
13. Ervina, perempuan, 25 tahun
14. Chandra Faajriati, perempuan, 19 tahun
15. Tahsya Larasati, perempuan, 25 tahun
16. Sendy Wijaya, laki-laki, 27 tahun
17. Rayhansyah Pinago, laki-laki, 24 tahun
18. Chintia Leni, perempuan, 29 tahun
19. Rosdiana, perempuan, 26 tahun
20. Muh Ikhsanul Mirja, laki-laki, 22 tahun
21. Syaiful Fajar, laki-laki, 38 tahun
22. Assyifa Mulandar, perempuan, 25 tahun
(rfs/fca)

















































