Indonesia Masuk Periode Puncak Musim Hujan

8 hours ago 2

Jakarta -

Sebagian besar wilayah Indonesia kini memasuki puncak musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, longsor dan pohon tumbang.

Memasuki bulan ini kondisi atmosfer semakin aktif. BMKG mengimbau seluruh pihak memperkuat kesiapsiagaan dan langkah mitigasi sejak dini untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di berbagai daerah.

43 Persen Wilayah Sudah Musim Hujan

Merujuk laporan resmi BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian wilayah Jawa bagian barat dan tengah, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi atmosfer saat ini sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat. Ini sinyal kuat agar semua pihak meningkatkan kesiapsiagaan," kata Dwikorita, dikutip dari situs BMKG, Sabtu (1/11/2025).

Puncak Hujan Terjadi November-Februari

BMKG memprakirakan puncak musim hujan terjadi bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2026, dengan puncak utama pada Desember 2025-Januari 2026. Curah hujan tinggi berpotensi terjadi di banyak wilayah, terutama bagian barat Indonesia.

Selain itu, periode aktif siklon tropis di wilayah selatan Indonesia juga dimulai bulan ini. BMKG mengingatkan potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di Samudra Hindia yang bisa memicu hujan sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, khususnya di pesisir Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Waspada Bencana Hidrometeorologi

BMKG turut menyebut beberapa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby, dan Kelvin sedang aktif bersamaan dengan anomali suhu laut yang hangat. Kondisi ini meningkatkan suplai uap air dan pembentukan awan hujan, sehingga risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang perlu diantisipasi.

Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama di wilayah rawan bencana. Saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diminta menghindari area terbuka, bawah pohon, atau bangunan rapuh.

Tips Siap Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Di puncak musim hujan ini, masyarakat diimbau untuk selalu bersiapsiaga menghadapi cuaca ekstrem yang bisa saja terjadi. Lalu, apa saja yang perlu dilakukan?

Simak poin-poin di bawah ini.

1. Pahami sistem peringatan dini
- Kenali informasi cuaca sebagai langkah preventif siaga bencana. Kamu bisa memantau media sosial BNPB di @bnpb_indonesia dan BMKG di @infoBMKG.

2. Simpan nomor darurat
- Contoh: Panggilan darurat Indonesia di 112, Basarnas di 115 dan BNPB di 117.

3. Siapkan tas khusus siaga bencana
- Dapat diisi dengan dokumen penting, makanan dan minuman, obat-obatan, pakaian ganti, alat komunikasi, alat penerangan, dan perlengkapan lain yang diperlukan.

4. Ketahui jalur evakuasi
- Ketahui jalur evakuasi pengungsian dengan berkoordinasi dengan masyarakat lingkungan setempat.

Saksikan informasi selengkapnya hanya di program detikPagi edisi Senin (03/11/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |