Dukung Film Indonesia, Menbud Jalin Komunikasi dengan Hubert Bals Fund

4 hours ago 1

Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon jalin komunikasi dengan sejumlah tokoh penting dunia perfilman internasional di hari ketiga penyelenggaraan Marché du Film de Cannes atau Pasar Film Cannes. Salah satunya pertemuan dengan Clare Stewart dan Ayumi Filippone dari Hubert Bals Fund (HBF), lembaga pendanaan film yang bernaung di bawah International Film Festival Rotterdam, Belanda.

Dalam pertemuannya, Fadli Zon dan pihak HBF mendiskusikan potensi kerja sama dalam kerangka Manajemen Talenta Nasional, yakni program strategis Kementerian Kebudayaan untuk pengembangan kapasitas SDM muda di bidang seni dan budaya, termasuk perfilman. Kolaborasi ini diarahkan pada penguatan kapasitas kreator muda serta pembukaan peluang co-production antara Indonesia dan komunitas perfilman global.

"Program Manajemen Talenta Nasional akan menjadi wadah untuk pembangunan kapasitas generasi baru di bidang perfilman-termasuk pelatihan penulisan naskah dan pengembangan ide kreatif," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli Zon menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan mendukung industri film nasional agar dapat bersaing di kancah internasional, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga global seperti HBF. Kerja sama ini menjadi bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia melalui sinema.

Komitmen tersebut juga diungkapkan sebelumnya dalam acara Indonesian Night di Festival Film Cannes 2025. Dalam sambutannya, Fadli mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara mega-diversity siap memperkaya industri film global dengan berbagi warisan budaya lewat kolaborasi kreatif dan produksi bersama.

"Kementerian Kebudayaan siap membangun kolaborasi jangka panjang dan membuka peluang kerja sama strategis guna memperkuat diplomasi budaya Indonesia melalui sinema," tutur Fadli Zon.

Hubert Bals Fund sendiri merupakan inisiatif tahunan yang fokus mendukung proyek-proyek film inovatif dari negara-negara dengan infrastruktur perfilman yang masih berkembang.

HBF juga dikenal aktif mendukung sineas dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Film nasional yang mendapatkan dukungan dari HBF, di antaranya Seen and Unseen karya Kamila Andini, Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta oleh Mouly Surya, Atambua 39° produksi Mira Lesmana, dan yang terbaru Perang Kota juga karya Mouly Surya.

Dukungan mencakup pengembangan naskah, produksi, pascaproduksi, distribusi, serta berbagai lokakarya bagi para pembuat film independen dari Asia, Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eropa Timur.

Melalui pendekatan tersebut, Indonesia berharap mampu perkuat ekosistem perfilman nasional dan memperluas jejaring internasional di bidang seni dan budaya.

Sebagai informasi, dalam diskusi tersebut turut hadir Dewan Festival Jakarta Film Week, Vivian Idris, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, bersama Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan, Marlina Yulianty.

(ega/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |