Aria Bima ke Anies soal Presiden Absen di PBB: Kritik Boleh tapi Argumentatif

5 hours ago 4

Jakarta -

Wakil Ketua Komisi II DPR RI yang juga politikus PDI Perjuangan, Aria Bima, menyikapi pernyataan eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang menyebut Presiden RI absen bertahun-tahun di sidang PBB. Aria Bima mengatakan kritik yang disampaikan Anies boleh-boleh saja, tetapi harus diimbangi dengan argumentasi yang konstruktif.

"Ya kritik kan boleh-boleh aja, tapi kritiknya yang argumentatif. Kritik yang konstruktif ya kan, Pak Anies bilang bahwa kita negara besar, kita negara di kawasan Asia Tenggara ini adalah penduduk yang hampir dari 600 juta kita hampir 300 juta di dunia kita nomor 4," ujar Aria Bima di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

Aria Bima menganggap kritik yang disampaikan oleh Anies tidak salah. Ia berharap kritik itu menjadi modal bagi pemimpin selanjutnya dalam hal peta geopolitik global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu saya kira suatu kritik yang tidak salah dan bagaimana kritik-kritik itu akan menjadi cara untuk lebih mencerdaskan bangsa ini, rakyat ini. Soal kriteria pemimpin ke depan itu seperti apa dan bagaimana menempatkan Indonesia lewat pemimpinnya mampu bernavigasi di dalam peta geopolitik global saat ini," katanya.

Aria mengatakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) absen di PBB tetapi forum internasional yang diikuti RI cukup banyak. Ia tak menyalahkan pernyataan yang disampaikan oleh Anies.

"Saya kira Mas Anies sudah memulai cara-cara yang lebih fair, lebih terbuka di dalam proses pembelajaran. Tapi yang penting jangan kritik yang antipati," ujar Aria Bima.

"Kritik yang membangun saya kira diperlukan dan kalau toh kemarin kita banyak absen di dalam pembicaraan-pembicaraan di dalam forum-forum dunia, yang saat Pak Jokowi menjadi presiden, saya kira perlu kita cermati lagi karena juga forum yang diikuti oleh Pak Jokowi cukup banyak. Saya tidak langsung membenarkan tapi juga tidak menyalahkan apa yang disampaikan oleh Mas Anies," sambungnya.

Pernyataan Anies

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Indonesia harus berperan aktif di kancah internasional. Anies pun menyinggung bertahun-tahun kepala negara absen di forum PBB.

"Kita harus selalu muncul dalam pertemuan-pertemuan global. Bapak ibu sekalian bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri," kata Anies saat berpidato dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat, di Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Anies menilai sikap pasif di dunia internasional dapat merugikan Indonesia sebagai negara yang besar. Dia menganalogikan hal itu seperti orang yang memiliki rumah besar di kampung, tapi tidak ikut rapat RT.

"Kalau kita tidak aktif di dunia internasional. Itu seperti begini. Kita warga kampung. Ukuran kampungnya nomor 4 terbesar. Ukuran rumahnya nomor 4 terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang. Cuma kita bayar iuran jalan terus," ucapnya.

Lebih lanjut, Anies menuturkan Indonesia punya posisi penting di Asia Tenggara.

"Di Timur ada Tiongkok paling besar, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan ini semua wilayah yang suasananya tegang, bukan yang suasananya teduh. Tak terbayangkan utara dan selatan. Antara Korea Selatan dan selatan tegang. Antara Tiongkok dengan Jepang, tegang," sebutnya.

"Wilayah yang ini (ASEAN) teduh. Dan Indonesia harus bisa menjaga keteduhan di wilayah ini. Jadi, kita kalau melihat ini. Inilah wilayah yang harus bisa menjadi kekuatan masa depan di Asia," tambahnya.

Saksikan Live DetikSore :

(dwr/eva)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |