Jakarta -
Yayasan Srikandi Merah Putih berkolaborasi dengan Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) untuk memasarkan produk karya warga binaan permasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi). Produk yang dimaksud adalah hasil dari kegiatan program kemandirian yang digagas Menteri Imipas Agus Andrianto, berupa komodias pangan maupun produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Prinsipnya kami kolaborasi dalam wujud endorse gratis produk-produk ketahanan pangan dan UMKM warga binaan. Sebagai anak bangsa, kami ingin berkontribusi memulihkan kehidupan dan penghidupan warga binaan di lapas," kata Pendiri Yayasan Srikandi Merah Putih, Amir, kepada wartawan pada Senin (17/11/2025).
Yayasan Srikandi Merah Putih fokus sebagai pemerhati UMKM, khususnya masyarakat yang termarjinalkan. Amir mengatakan lewat kolaborasi ini, Yayasan Srikandi Merah Putih mendukung upaya pemerintah menggerakan ekonomi kerakyatan yang termaktub dalam Asta Cita, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imipas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendukung program Asta Cita dan program Menteri Imipas, khususnya poin 2 dan 3 tentang menggali potensi UMKM warga binaan," sambung Amir.
Foto: Kegiataan Srikandi Merah Putih di lapas dalam rangka mendukung produk UMKM karya narapidana. (dok. Srikandi Merah Putih)
Yayasan yang beranggotakan para figur publik seperti aktris Ririn Dwi Ariyanti, Nadya Sakinah Tuzahra, Metta Permadi hingga Dame Aning Melati ini melakukan kegiatan kunjungan ke lapas-lapas dan rutan-rutan di penjuru Tanah Air. Selain memotivasi para napi, mereka mengunggah kegiatan tersebut di akun-akun media social mereka agar masyarakat luas mengenal lebih dekat karya para napi.
"Kami kunjungan dan kami mempromoiskan hasil-hasil UMKM. Dan kami juga memberikan bantuan contohnya alat press otomatis sepatu di Lapas Tangerang, karena kami lihat alat press mereka masih manual. Promosi (kegiatan kemandirian ekonomi para napi) di medsos TikTok dan sebagainya," jelas Amir.
Masih kata Amir, keikutsertaan Srikandi Merah Putih dalam mempublikasikan dan memasarkan hasil karya napi juga untuk menunjukkan sistem pengayoman dan pembinaan di balik tembok penjara saat ini lebih humanis, modern serta tak seseram yang dibayangkan masyarakat pada umumnya.
"Kita juga mau merubah imej bahwa penjara tidak seseram yang dibayangkan, di dalamnya ada kegiatan pelatihan, pendidikan. Selama dua bulan kami sudah mengunjungi 20 rutan dan lapas," ujar Amir.
Srikandi Merah Putih juga telah mengunjungi Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) yang saat ini bertransformasi jadi pusat kemandirian pangan dan UMKM. Serta baru-baru ini mengunjungi Lapas dan Rutan Kelas IIA Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Seperti diketahui upaya Kementerian Imipas memasarkan produk karya narapidana diwujudkan dalam gelaran Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest). Dalam setahun berdirinya kementerian baru ini, sudah dua kali dilakukan IPPA Fest, yakni pada April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat (Jakpus) dan Pantai Indah Kapuk II, Kabupaten Tangerang, Banten pada Agustus 2025.
(aud/knv)


















































