Waka MPR Minta Travel Tak Iming-Imingi Visa Furoda Akan Keluar

1 day ago 8

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menanggapi pemerintah Arab Saudi yang memutuskan tidak menerbitkan visa haji furoda pada penyelenggaraan haji 1446 H/ 2025 M. HNW meminta agen travel tak mengiming-imingi calon jemaah jika visa tersebut dapat keluar.

"Maka mestinya memang tidak ada travel yang mengiming-imingi jemaah bahwa masih akan keluar visa furoda. Sehingga banyak jemaah yang dalam tanda kutip dikecewakan gitu ya karena ternyata memang tidak keluar," kata HNW dihubungi, Senin (2/6/2025).

HNW meminta agen travel menyampaikan pengumuman dari Arab Saudi apa adanya. Ia mengatakan sejauh ini ada 2.000-an masyarakat RI yang terdampak kebijakan visa haji furoda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah kalau Saudi sudah membuat pengumuman demikian, yang memang mestinya para pihak menyampaikan apa adanya kepada jemaah. Dan memang cukup besar ya, ada sekitar 2 ribuan ya yang sudah mendaftar untuk furoda dan ternyata visanya tidak keluar," ucapnya.

Ia juga berharap adanya evaluasi pengumuman pembatasan visa furoda ini disampaikan lebih awal. HNW menyebut penyampaian yang mendadak hanya akan mengecewakan rakyat yang sudah berharap.

"Saudi tentu mempunyai pertimbangan gitu, tapi memang lebih bagus kalau lebih awal disampaikan sehingga tidak menimbulkan kekecewaan atau salah paham terhadap banyak pihak," ujar HNW.

"Karena memang ini akan terkait dengan mungkin travel yang sudah pesan hotel, travel yang sudah pesan juga tiket, mungkin juga para calon jemaah yang sudah sekarang walimatul safar sudah diberangkatkan dari rumahnya, ada potong kambing dan lain sebagainya. Jadi kalau itu diumumkan lebih awal tentu akan bisa mengkoreksi beragam permasalahan itu," tambahnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini menyatakan beberapa solusi yang dipertimbangkan oleh PKS untuk menangani permasalahan haji furoda. Ia menekankan yang terpenting untuk didiskusikan adalah penambahan kuota.

"Pertama, kami bahkan mencoba untuk berkomunikasi dengan beberapa negara yang kuota hajinya tidak terpakai agar bisa dipakai oleh Indonesia. Kita sudah menyampaikan ke Kazakhstan dan secara prinsip mereka memahami dan bisa menerima itu kalau
Saudi juga setuju. Tapi ini perlu tindak lanjut," ujar HNW.

HNW juga mengusulkan kuota haji bagi RI ke Tanah Suci untuk ditambahkan. Sementara sebelumnya 1 banding 1.000, ditingkatkan menjadi 2 banding 1.000.

"Nomor dua, kami juga mengusulkan agar pihak Indonesia itu mengusulkan kepada penentu kuota. Kuota Indonesia yang penentu kan adalah dari OKI. Kuota haji itu kan satu banding seribu. Itu sudah sangat lama dan karena kondisi sekarang di Saudi sudah sangat berubah," ujar HNW.

"Dengan demikian maka daftar tunggu ini bisa segera diselesaikan, bisa segera habis. Dan bila 2 banding seribu, maka nanti visanya juga akan dua kali lebih pada dari sekarang. Bila visa kuota dua kali lebih pada dari sekarang, maka tidak perlu lagi ada kekhawatiran terkait dengan tidak keluar visa," katanya.

Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji dan Sekretaris Amirul Hajj RI Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pemerintah Arab Saudi tidak akan menerbitkan visa haji furoda tahun ini. Ia meminta seluruh jemaah tak mudah tertipu janji-janji terkait visa furoda.

"Menurut pihak Saudi Arabia, visa haji non-kuota dari pemerintah Saudi Arabia, seperti furoda, tidak akan keluar. Jadi, seluruh calon jemaah jangan sampai tertipu dengan janji-janji bahwa akan tersedia visa furoda di akhir-akhir jelang masa puncak haji ini, karena sudah dipastikan kerajaan Saudi tidak akan ada visa tersebut," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (30/5).

Ia membenarkan, tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Saudi menerbitkan visa furoda. Namun berbeda dengan tahun ini.

(dwr/gbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |