TNI Menyapa Hingga ke Pintu Rumah: Satgas Yonif 732/Banau Bawa Layanan Kesehatan ke Warga Wangbe

1 day ago 9

WANGBE-Di pedalaman Papua, akses menuju layanan kesehatan bukan perkara mudah. Jalan setapak berbatu, jarak jauh menuju puskesmas, hingga keterbatasan sarana transportasi membuat masyarakat kerap menanggung sakit dalam diam. Namun Jumat (12/9/2025), wajah harapan kembali menyapa warga Kampung Wangbe, Distrik Wangbe, Kabupaten Puncak, ketika prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Wangbe hadir langsung di depan rumah mereka membawa layanan kesehatan gratis.

Kegiatan yang dinamakan Pastoor (Pelayanan Kesehatan Door to Door) ini dipimpin oleh Pratu Ramadan Fara. Satu per satu rumah warga dikunjungi, mulai dari lansia, orang dewasa, hingga anak-anak, semuanya mendapat pemeriksaan kesehatan dasar, pemberian obat-obatan, hingga vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.

TNI Jadi Dokter Sahabat di Tengah Keterbatasan

Di wilayah seperti Wangbe, masyarakat sering menghadapi keterbatasan. Untuk mencapai puskesmas, mereka harus berjalan berjam-jam melewati medan yang berat. Kehadiran prajurit TNI yang datang mengetuk pintu rumah bak seorang sahabat membawa harapan baru.

“Kegiatan Pastoor ini adalah wujud nyata bakti kami kepada negeri, khususnya bagi saudara-saudara kita di ujung tanah air. Akses kesehatan yang sulit bukan halangan bagi kami untuk hadir dan memberikan pelayanan terbaik, ” ujar Danpos Wangbe, Lettu Inf Gery, menegaskan komitmen Satgas Yonif 732/Banau.

Senyum Warga, Balasan Terindah

Bagi masyarakat Wangbe, pelayanan sederhana itu terasa begitu berarti. Mama Yohana, salah seorang warga, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.

“Saya tidak bisa jalan jauh ke puskesmas. Terima kasih banyak tentara sudah datang ke rumah, periksa saya, kasih obat dan vitamin. Ini sangat membantu kami, ” tuturnya dengan logat khas Papua, matanya berbinar penuh rasa syukur.

Anak-anak yang awalnya malu-malu akhirnya ikut mendekat, menerima vitamin sambil bercanda dengan prajurit. Suasana hangat itu seolah menggambarkan bahwa loreng bukan hanya simbol penjaga kedaulatan, melainkan juga sahabat dan pelindung masyarakat.

Loreng yang Menghadirkan Harapan

Kegiatan Pastoor di Wangbe tidak hanya soal kesehatan, tetapi juga menghadirkan pesan lebih dalam: negara tidak pernah absen dari masyarakat di wilayah perbatasan. Prajurit Yonif 732/Banau hadir bukan sekadar menjalankan tugas pengamanan, tetapi juga menjalin kedekatan, menumbuhkan rasa percaya, dan membawa sentuhan kemanusiaan hingga ke rumah-rumah warga.

Setiap langkah mereka dari rumah ke rumah menjadi pengingat bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang peduli. Harapan masyarakat Wangbe kini tidak lagi sekadar impian, melainkan nyata hadir dalam bentuk kepedulian prajurit TNI.

(PenSatgas Yonif 732/Banau/ Publikpapua.com )

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |