PAPUA BARAT DAYA - Di tengah bentang alam Papua Barat Daya yang menantang, prajurit TNI Angkatan Laut dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY tak pernah berhenti mengabdikan diri. Kali ini, kepedulian mereka terwujud dalam bentuk pelayanan kesehatan keliling yang menyentuh langsung warga Kampung Sabah, Distrik Aifat Selatan, pada Selasa (22/12/2025). Kehadiran mereka disambut hangat, menjadi oase di tengah keterbatasan akses kesehatan yang kerap dihadapi masyarakat di wilayah terpencil.
Sejak fajar menyingsing, warga Kampung Sabah telah berbondong-bondong mendatangi titik pelayanan. Senyum merekah di wajah mereka saat menerima pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dari tim medis Satgas. Tak hanya itu, edukasi kesehatan dasar pun dibagikan, membekali warga dengan pengetahuan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ini adalah langkah krusial untuk memerangi penyakit menular yang mengintai akibat perubahan iklim ekstrem dan kondisi sanitasi yang masih terbatas.

Maria Tami (45), salah seorang warga, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ia mengungkapkan betapa kehadiran prajurit Marinir sangat berarti bagi keluarganya.
“Kami sangat senang bapak-bapak Marinir datang membantu kami berobat. Biasanya kalau mau berobat harus berjalan jauh, tapi sekarang bisa periksa langsung di kampung sendiri, ” tuturnya dengan mata berbinar.
Komandan Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY, Letkol Marinir Aris Moko, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari perintah pimpinan TNI untuk selalu hadir di tengah kesulitan masyarakat.
“Selain menjalankan tugas pengamanan perbatasan, kami berkomitmen membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan. Ini adalah bentuk nyata pengabdian prajurit Marinir kepada rakyat, ” tegas Letkol Marinir Aris Moko.
Melalui inisiatif pelayanan kesehatan keliling ini, Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat perbatasan. Lebih dari sekadar pengobatan, kegiatan ini juga menjadi jembatan untuk mempererat ikatan emosional antara prajurit Marinir dan rakyat yang mereka lindungi di tanah Papua Barat Daya.


















































