KERINCI, JAMBI — Kecamatan Danau Kerinci Barat (DKB), Kabupaten Kerinci, dipastikan akan segera memiliki dapur umum Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Desa Pancuran Tiga. Kehadiran dapur umum ini menjadi bagian dari upaya mendukung program nasional pemenuhan gizi bagi masyarakat, khususnya anak sekolah.
Kepastian tersebut menyusul ditandatanganinya kontrak kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Yayasan Karya Peduli Kita Kerinci sebagai pihak pelaksana program MBG di wilayah tersebut. Kerja sama ini menandai dimulainya tahapan teknis persiapan dapur umum yang akan menjadi pusat produksi makanan bergizi gratis.
Saat ini, pembangunan dan penyiapan dapur umum MBG tengah digenjot. Pihak yayasan memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang telah disepakati bersama BGN. Dapur umum tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2026.
Daniel, perwakilan Yayasan Karya Peduli Kita Kerinci, menjelaskan bahwa progres pembangunan sudah memasuki tahap akhir.
“Dalam juknis yang kami sepakati dengan BGN, dapur akan beroperasi pada Februari 2026. Sementara rumah yang kami sewa tinggal pengecatan dan penambahan bangunan belakang. Bagian belakang sudah dicor lantai, tinggal pasang rangka baja, dan itu sudah ditangkai. Tidak ada cerita terbengkalai, kami menjamin siap sebelum waktu yang kami sepakati, ” ujar Daniel, Sabtu (21/12).
Ia juga menambahkan bahwa seluruh peralatan dapur telah disiapkan.
“Untuk peralatan rumahnya semua sudah kami beli, mulai dari meja hingga seluruh peralatan masak. Tinggal diantar, menunggu pemilik rumah mengosongkan rumah yang sudah kami sewa, ” tambahnya.
Rencana operasional dapur umum MBG ini disambut baik oleh masyarakat Desa Pancuran Tiga. Warga menilai keberadaan dapur umum bukan hanya penting untuk pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian desa.
Dapur umum MBG diprediksi mampu menyerap tenaga kerja lokal, mulai dari tenaga masak, distribusi, hingga administrasi. Selain itu, program ini juga berpotensi menghidupkan UMKM dan sektor pertanian masyarakat setempat, karena bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, telur, dan lauk-pauk akan diprioritaskan berasal dari petani dan pelaku usaha lokal.
Dengan demikian, dapur umum MBG tidak hanya berfungsi sebagai penyedia makanan bergizi gratis bagi siswa dan masyarakat sasaran, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi desa, meningkatkan pendapatan warga, serta mendukung tumbuh kembang generasi muda melalui asupan gizi yang lebih baik.(son)

















































