Jakarta -
Seorang wanita berinisial F menghubungi hotline 110 karena didatangi suaminya, R, di tempat kerjanya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. F menghubungi 110 karena merasa ketakutan lantaran suaminya pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengatakan laporan tersebut diterima call center 110 pada Selasa (28/10/2025). Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi kantor tempat pelapor bekerja di Jalan Boulevard Gading, Kelapa Gading.
"Menanggapi pelaporan melalui 110 oleh Saudari F tentang adanya KDRT, piket fungsi Polsek Kelapa Gading dan Polres Metro Jakarta Utara mendatangi ke lokasi," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko dalam keterangannya, Rabu (29/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada polisi, F mengaku menghubungi call center 110 karena merasa ketakutan. Pasalnya, sang suami pernah melakukan KDRT pada April 2025.
"Menurut keterangan Saudari F, dia merasa ketakutan adanya kekerasan pada dirinya, dikarenakan Saudari F dan suaminya, R sedang terjadi cekcok. Dan menurut keterangan F pernah mengalami Kekerasan pada bulan April tahun 2025 di rumahnya di wilayah Pamulang, Tangsel," jelasnya.
Tidak hanya itu, alasan F menghubungi call center 110 karena juga merasa terancam. Sang suami, menurut dia, pernah memperlihatkan diduga senjata api.
"Dalam perjalanan korban diancam. Dan menurut keterangan Saudari F, dia merasa takut dikarenakan (suaminya) pernah menunjukkan sepucuk yang diduga senjata api di depannya," ungkapnya.
Polisi kemudian datang ke lokasi dan mengamankan R di depan kantor tersebut. Polisi juga melakukan penggeledahan di dalam mobil R untuk mencari tahu soal kepemilikan senjata api.
"Setelah digeledah tidak ditemukan adanya senjata api. Menurut pengakuannya, senjatanya dibuang di tol, airsoft gun pengakuannya. Masih kami cari," tuturnya.
Selanjutnya, polisi membawa R dan F ke Polsek Kelapa Gading untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Suaminya masih kami amankan," pungkasnya.
(mea/dhn)
