Orang Tua Siswa SRMA Bekasi Titip Terima Kasih ke Prabowo lewat Mensos

2 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berdialog dengan orang tua dan siswa Sekolah Rakyat dalam rangkaian acara Doa Bersama Lintas Agama untuk Sumatera di Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi, hari ini. Dalam kesempatan ini para orang tua siswa menitipkan ucapan terimakasih kepada Presiden Prabowo melalui Gus Ipul.

Mengawali dialog dengan para orang tua siswa, Gus Ipul berbincang dengan ibu dari siswa SRMA 13 Bekasi Muhammad Nazril Kurniawan, Rina Rahayu. Rina menceritakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia bekerja mencuci dan menyetrika pakaian tetangganya.

Gus Ipul pun bertanya soal perkembangan Nazril yang tak bisa membaca saat masuk ke Sekolah Rakyat. Rina mengatakan anaknya kini sudah bisa membaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, ada kemajuan, sekarang bisa membaca," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).

Rina lantas menitipkan ucapan terima kasihnya untuk Presiden Prabowo yang telah menggagas Sekolah Rakyat. Ia mengatakan bila tak ada Sekolah Rakyat, maka anaknya tak akan bisa melanjutkan pendidikan.

"Kepada bapak Presiden, saya terima kasih atas adanya Sekolah Rakyat, sudah mengubah anak saya jadi pintar," tutur Rina.

Nazril pun ditantang Gus Ipul untuk membaca tulisan yang ada di layar besar di panggung. Ia pun membaca kalimat dengan lantang.

"Doa bersama untuk Sumatera," ucapnya.

Tak hanya Nazriel, Gus Ipul juga berdialog dengan Lilis, ibu dari Misfan Nazriel Faturrahman, siswa SRMA 13 Bekasi. Ia menceritakan anaknya mendapatkan fasilitas maksimal sejak masuk Sekolah Rakyat. Sebab, fasilitas yang disediakan di Sekolah Rakyat tak bisa ia berikan saat di rumah.

"Kami dari keluarga kurang mampu. Waktu SMP anak saya suka ikut olimpiade, dapat medali-medali enggak keambil karena enggak kebayar," jelasnya.

Lilis melanjutkan saat bersekolah di Sekolah Rakyat, anaknya kembali berhasil memenangkan 3 medali emas untuk olimpiade Bahasa Inggris dan fisika.

"Jadi saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sudah mewujudkan cita-cita kami sebagai orang tua yang kurang mampu untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak kami," ucapnya.

Menanggapi hal ini, Gus Ipul mengatakan para siswa Sekolah Rakyat harus lulus sekolah minimal sampai jenjang SMA. Setelah lulus SMA, bagi yang ingin kuliah akan dikawal dan dibina agar bisa kuliah.

"Jadi bagi yang lulus SMP, yang pintar-pintar akademik, memenuhi syarat bisa melanjutkan di SMA Garuda," paparnya.

Gus Ipul melanjutkan bagi siswa yang tak memenuhi syarat ke Sekolah Garuda akan tetap menempuh SMA di Sekolah Rakyat. Lalu para siswa juga akan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang sepenuhnya dibiayai pemerintah.

"Bisa ke perguruan tinggi negeri atau lainnya sesuai minat bakat, nggak bisa dipaksakan, anak ibu bapak bakatnya beda-beda. Akan dikawal Sekolah Rakyat, itu sesuai arahan Presiden," katanya.

Begitu pun bagi yang ingin berwirausaha, Gus Ipul mengatakan para lulusan Sekolah Rakyat juga akan dibimbing agar terampil. Lalu, orang tuanya juga akan diberdayakan dan rumahnya kalau memenuhi syarat akan diperbaiki agar layak huni.

"Orang tuanya akan menjadi anggota Koperasi Desa atau Koperasi Merah Putih, mendapatkan bantuan sosial, seluruh keluarganya akan menjadi peserta BPJS kesehatan lewat program penerima bantuan iuran," terangnya.

Acara doa bersama lintas agama untuk korban bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera diawali dengan khotmil Quran.

Kegiatan ini juga diisi dengan pidato 3 bahasa dari para siswa Sekolah Rakyat. Tak hanya itu, para siswa juga menampilkan kemampuan Paskibraka, paduan suara, dan hadrah.

(prf/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |