Kemendagri-TP PKK Salurkan Bantuan untuk Daerah Terisolasi di Aceh Timur

2 hours ago 1

Jakarta -

Tim Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) berhasil menembus Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur untuk mempercepat penyaluran bantuan. Sebelumnya, wilayah tersebut sulit dijangkau akibat banjir besar yang melanda Aceh.

Ketua Bidang IV Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Pusat Safriati Safrizal mengungkapkan pihaknya memfokuskan penanganan di Gampong Blang Seunong, Kecamatan Pantee Bidari yang merupakan salah satu lokasi paling terdampak. Menurutnya, kehadiran tim di wilayah sulit dijangkau tersebut merupakan wujud komitmen untuk memastikan masyarakat terdampak tidak terisolasi dari perhatian negara.

"Meski akses terbatas dan kondisi medan cukup berat, kami memastikan tim tetap hadir untuk melihat langsung kebutuhan warga," ujar Safriati melalui keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, banjir dengan ketinggian mencapai hingga 12 meter melanda sejumlah permukiman di wilayah tersebut dan mengakibatkan banyak rumah warga hilang atau rusak berat akibat terseret arus. Akses menuju lokasi terdampak sempat terputus karena kerusakan infrastruktur dan kondisi medan yang berat.

Hingga saat ini penerangan listrik di kawasan tersebut belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini menyulitkan aktivitas warga, khususnya pada malam hari, serta berdampak pada pelayanan dasar di lingkungan permukiman dan pengungsian.

Sebagai respons atas kondisi tersebut, Ditjen Bina Adwil Kemendagri bersama TP PKK Pusat kemudian menyalurkan bantuan berupa genset dan lampu senter guna membantu pemulihan penerangan sementara bagi masyarakat.

Selain itu, disalurkan pula berbagai bantuan kebutuhan dasar, antara lain obat-obatan, makanan siap saji, sembako, perlengkapan ibadah, kasur, serta perlengkapan mandi untuk mendukung kebutuhan harian warga terdampak. Tim Ditjen Bina Adwil Kemendagri meninjau langsung dampak bencana, serta mendata rumah terdampak serta memetakan kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, lansia, dan balita.

Safriati melanjutkan, kehadiran tim di Pantee Bidari juga bertujuan memastikan penanganan darurat berjalan sesuai dengan kebutuhan di lapangan serta menjadi dasar bagi kebijakan lanjutan bersama pemerintah daerah (Pemda). Data lapangan tersebut akan digunakan sebagai rujukan dalam upaya pemulihan dan rehabilitasi pascabencana.

"Hasil tinjauan lapangan akan menjadi dasar koordinasi dengan pemerintah daerah dalam tahap pemulihan. Data yang kami kumpulkan di lapangan akan menjadi rujukan penting agar penanganan pascabencana dapat dilakukan secara maksimal dan tepat sasaran," tambah Safriati.

Dengan demikian, melalui berbagai upaya tersebut, Ditjen Bina Adwil Kemendagri berkomitmen mendampingi pemerintah daerah dan masyarakat terdampak sebagai bagian dari respons penanganan bencana.

(prf/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |