Sosok Peneror Bom ke 10 Sekolah Depok Ternyata Mahasiswa Jurusan IT

2 hours ago 1

Depok -

Polisi mengungkap sosok pria inisial HRR (23), pelaku peneror bom ke 10 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat. Pelaku ternyata seorang mahasiswa jurusan Teknologi Informasi (IT).

"Kami menetapkan tersangka atas nama Saudara HRR, laki-laki, tempat tanggal lahir Semarang, 7 April 2002. Yang bersangkutan masih mahasiswa di universitas swasta jurusan IT," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Oka Utama, dikutip Sabtu (27/12/2025).

Tersangka HRR diketahui mengirimkan surat elektronik (surel) berisi ancaman bom tersebut pada 23 Desember 2025 sekitar pukul 02.32 WIB. Di hari yang sama, sekitar pukul 13.00 WIB, HRR bersama keluarganya pergi ke Semarang, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian yang bersangkutan ataupun tersangka ini pada pukul 13.00 WIB beserta orang tuanya dan adik-adiknya berangkat ke Semarang dengan alasan liburan, atau libur Nataru (Natal dan Tahun Baru)," jelasnya.

Dari penyelidikan dan penyidikan, polisi mendapatkan sejumlah barang bukti di rumah tersangka, antara lain handset dan ponsel merek Samsung A6 yang digunakan untuk melakukan teror.

HRR diketahui mengirim teror tersebut melalui akun e-mail milik kekasihnya, K. Polisi memastikan K tidak terlibat dalam aksi teror ini.

"Bahwa walaupun isi e-mail tersebut menyatakan bahwa Saudari K sebagai pengirimnya, tapi kita berhasil patahkan bahwa memang dari hasil penyidikan bukan yang bersangkutan atau Saudari K yang mengirimkan," jelasnya.

Lamaran Ditolak Kekasih

Polisi mengungkap motif HRR mengirim ancaman bom dengan menggunakan e-mail kekasih. Ia berdalih mengirim ancaman bom melalui e-mail kekasih karena kecewa lantaran lamarannya ditolak.

"Dapat kami jelaskan juga motif dari tersangka untuk melakukan penteroran ataupun tindak pidana ini adalah tersangka merasa kecewa," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka Utama kepada wartawan, Jumat (26/12).

HRR dan K sempat berpacaran di tahun 2022. Keluarga besar dari Saudara H melamar tapi ditolak.

Made mengatakan pelaku kerap meneror dan mengancam K. Pelaku juga nekat meneror K sampai ke kampusnya.

(mea/dhn)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |