Jakarta -
Prinsip hidup harus bermanfaat bagi orang lain dipegang teguh oleh Aiptu Ruslan dalam menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas. Ruslan menjadikan pekerjaannya itu sebagai sarana untuk menghadirkan solusi sekaligus meringankan beban masyarakat.
Bhabinkamtibmas yang kerap dijuluki Polisi Santri itu, saat ini bertugas di Polsek Wara, Palopo, Sulawesi Selatan. Atas dedikasinya, Ruslan diusulkan oleh Polda Sulsel dalam program Hoegeng Corner 2025.
Dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu, Ruslan menceritakan sejak awal bertugas sebagai Bhabinkamtibmas, dia ingin kehadirannya membawa manfaat bagi masyarakat. Dia terus berpikir mengenai inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mendatangi warga untuk mengetahui masalah yang dikeluhkan. Ternyata salah satu persoalan yang disampaikan warga yaitu mengenai pemungutan sampah.
Akhirnya, Ruslan membeli motor bekas sekitar 2022. Dia lalu memperbaiki motor itu sehingga bisa beroperasi untuk memungut sampah di wilayah binaannya.
"Masyarakat sampaikan apa keluhannya, ternyata yang dikeluhkan masyarakat adalah sampah. Maka di situlah muncul inisiatif saya pengadaan motor sampah, motor sampah ini murni saya," ujar dia.
Motor bekas itu dibeli Ruslan sekitar Rp 3 juta. Namun biaya perbaikannya total mencapai Rp 10 juta. Semuanya berasal dari kantong pribadi Ruslan.
"Artinya motor lama sudah keropos, cuman mesinnya masih bagus, BPKB ada, STNK ada. Jadi saya ambil kemudian perbaiki, cuma biayanya mahal," ujar Ruslan.
Untuk operasionalnya, Ruslan bergerak ketika menerima informasi dari warga yang ingin sampahnya dipungut. Setelah itu, sampah dibawa ke tempat pembuangan sampah di kontainer yang disiapkan di beberapa titik.
"Nanti ada mobil dari Dinas Lingkungan Hidup yang bawa. Jadi memang ada kontainer disiapkan di beberapa titik," tutur dia.
Solusi lain yang dihadirkan Ruslan yaitu tenda gratis. Ide itu muncul setelah Ruslan menghadiri acara dan mengetahui bahwa warga harus membayar tenda yang cukup mahal untuk keperluan acaranya.
"Pada saat ada orang yang tidak mampu, pasang tenda ternyata dia bayar kurang lebih 3 juta. Karena 3 hari terpasang itu tenda, akhirnya saya punya inovasi buat tenda gratis itu walaupun mengeluarkan biaya lagi tapi ada kepuasan tersendiri karena membantu masyarakat," kata Ruslan.
Tenda itu biasanya dipakai untuk hajatan hingga pada saat ada acara kedukaan. Akhirnya Ruslan pun membeli tenda itu dengan harapan beban masyarakat berkurang.
"(Total harga) lebih 20 juta karena pakai besi yang tidak berkarat. Semata-mata ikhlas. Kumpul-kumpul saja kalau ada uang Bhabin saya simpan, ada kumpul-kumpul rezeki gitu," ujar dia.
Polisi Santri
Di luar pengabdiannya di atas, Ruslan juga termasuk Polisi Santri yang ditetapkan oleh Polda Sulsel. Sekitar tahun 2016, Ruslan mendapatkan pelatihan di Polda sebagai Polisi Santri untuk melakukan pendekatan ke masyarakat berbasis keagamaan.
Di Polres Palopo sendiri, ada delapan orang Polisi Santri yang sudah ditetapkan. Tugas mereka mulai dari mengisi ceramah hingga melayani pengurusan jenazah.
"Itu semua biayanya gratis dari Polisi Santri," ujar dia.
Ruslan saat itu ditunjuk untuk mengikuti pelatihan Polisi Santri karena jejak pengabdiannya selama ini di polisi. Selain itu, dia juga pernah mengikuti pendidikan di pondok pesantren saat SMP.
"Jadi kita tetap belajar terus, belajar sama ulama, polisi santri tugasnya kita ke para ulama, kan ada juga Nasrani yang memang dibentuk juga oleh Pak Kapolres, kami yang ke Islam," ujar Ruslan.
Menurut Ruslan, dampak kehadiran Polisi Santri ini sangat terasa. Salah satunya terkait anak-anak yang melakukan perbuatan negatif untuk dibina dan disekolahkan kembali.
"Kami polisi santri untuk melakukan pembinaan, itu yang dirasakan sekali orang tua," imbuh dia.
Atas dedikasinya itu, Ruslan mendapatkan apresiasi dari Kapolda Sulsel dan Kapolres Palopo. Dia berharap tugasnya di Palopo dapat meningkatkan citra kepolisian agar lebih baik.
"Ke depannya kami pikirkan bagaimana bisa bermanfaat kepada masyarakat terutama pengadaan tenda gratis ditambah lagi, kan biasa ada kedukaan, atau ada acara. Kemudian pembinaan kepada anak-anak kecil di bawah umur yang pelaku tindak pidana," kata Ruslan.
Dia mengatakan apa yang dilakukannya itu semata-mata untuk membantu masyarakat. Ruslan ingin menghilangkan beban masyarakat setempat.
"Bahkan di rumah saya, di masjid, ada tempat saya siapkan ketika ada masyarakat yang butuh, oh begini oh begini. Nanti kita carikan bersama solusi yang terbaik, kepada masyarakat," imbuh Ruslan.
Dia juga menegaskan tidak ada tendensi apapun dalam menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas. Ruslan mengatakan dirinya ikhlas membantu orang lain.
"Harapan saya ini mudah-mudahan apa yang saya lakukan, ini inovasi semata-mata karena ikhlas karena Allah mudah-mudahan bisa berjalan terus," ujarnya.
(knv/aud)


















































