Jakarta -
Pemerintah tengah menyiapkan distribusi layar digital pintar atau smart digital screen untuk 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyebut pihaknya mendukung dan akan melakukan pengawasan.
"Jumlah sekolah calon penerima sebesar 288.865 sekolah negeri maupun swasta sesuai Inpres 7/2025. Kami mendukung dan setuju," kata Laku Hadrian kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
Lalu Hadrian mengatakan pengadaan televisi itu untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Legislator PKB ini mewanti-wanti soal pendistribusian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya ini dalam rangka beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kami akan melaksanakan fungsi pengawasan untuk memastikan distribusi ke sekolah penerima berjalan baik," ungkap Lalu.
Ia meminta guru-guru diberikan pelatihan untuk menggunakan smart tv. Lalu Hadrian mengatakan infrastruktur pendukung harus disiapkan dengan baik.
"Bagi daerah 3T kami berharap, infrastruktur pendukung disiapkan seperti listrik, jaringan internet dan lain-lain. Guru-guru harus segera diberikan pelatihan penggunaan smart TV tersebut," ungkapnya.
Smart TV Bakal Disebar ke 330 Ribu Sekolah
Diketahui, pemerintah tengah menyiapkan distribusi layar digital pintar atau smart digital screen untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan proses distribusi akan mencapai 330 ribu sekolah hingga akhir 2025.
"Tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah (termasuk sekolah rakyat) akan dapat. 10 November 2025, (nanti) 100 ribu sekolah akan dapat, sekarang baru 10 ribu," kata Prabowo setelah meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).
Prabowo menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Sekolah Rakyat. Teknologi ini diharapkan mendukung pembelajaran jarak jauh dan pemerataan akses pendidikan.
"Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat," ujarnya.
(dwr/yld)