Sentuhan Kemanusiaan di Perbatasan: TNI Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Ambobera

1 day ago 6

Distrik Beoga, Papua Tengah - Di tanah Papua yang masih menyimpan banyak keterbatasan, akses terhadap layanan kesehatan sering kali menjadi tantangan berat bagi masyarakat. Namun, Sabtu (13/9/2025), warga Kampung Ambobera, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, merasakan harapan baru ketika Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 732/Banau turun langsung memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi mereka yang jauh dari fasilitas medis.

Kegiatan kemanusiaan ini dipimpin Bintara Kesehatan Pos Ambobera, Serda Julius Solo, bersama beberapa prajurit lainnya. Dengan peralatan medis sederhana, obat-obatan yang terbatas, serta ketulusan hati, mereka membuka layanan kesehatan yang terbuka bagi siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, masyarakat mendatangi lokasi pelayanan dengan penuh antusias.

Mengisi Kekosongan Fasilitas Medis

Kampung Ambobera yang letaknya terpencil memang belum memiliki puskesmas atau tenaga medis yang memadai. Untuk mendapatkan layanan kesehatan, warga harus menempuh perjalanan jauh dengan kondisi medan yang berat. Kehadiran prajurit TNI dengan program *Pelayanan Kesehatan Gratis* ini pun menjadi jawaban nyata atas kebutuhan mendesak masyarakat.

“Di sini tidak ada puskesmas, jadi kami sangat senang TNI datang membantu, ” ujar seorang warga dengan wajah lega. “Obat-obatan sulit kami dapat, tapi sekarang kami bisa berobat tanpa harus pergi jauh.”

TNI Hadir sebagai Sahabat, Bukan Sekadar Penjaga

Bagi Satgas Yonif 732/Banau, kegiatan ini lebih dari sekadar menjalankan tugas. Danpos Ambobera, Letda Inf Ronal Lumban Gaol, menegaskan bahwa kehadiran TNI di perbatasan bukan hanya untuk menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga untuk menjalin ikatan kemanusiaan.

“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi juga sebagai sahabat masyarakat. Melalui pelayanan kesehatan ini, kami berharap dapat meringankan beban warga dan mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, ” ujarnya.

Suasana penuh keakraban tampak jelas saat prajurit memberikan pemeriksaan kesehatan. Anak-anak tersenyum saat diperiksa suhu tubuhnya, para mama-mama Papua menerima obat-obatan dengan rasa syukur, sementara para bapak berterima kasih karena keluhan penyakit mereka mendapat perhatian.

Manunggalnya TNI dengan Rakyat di Perbatasan

Kegiatan ini sekaligus menjadi cermin nyata dari semangat TNI Manunggal dengan Rakyat. Dalam setiap interaksi, prajurit berusaha menghadirkan wajah TNI yang humanis, yang peduli pada kebutuhan dasar masyarakat. Bukan hanya senjata yang mereka bawa, tetapi juga perhatian dan kasih sayang yang diwujudkan melalui pelayanan kesehatan.

Kehadiran Satgas di Ambobera memberikan dampak langsung: masyarakat merasa lebih diperhatikan, lebih aman, dan lebih dekat dengan TNI. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan jauhnya akses kota, prajurit hadir sebagai “dokter sahabat” yang bisa diandalkan kapan saja.

Harapan yang Tumbuh Bersama

Bagi masyarakat, kegiatan ini bukan hanya soal mendapatkan obat, tetapi juga soal hadirnya harapan. Harapan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa ada tangan-tangan yang siap membantu di saat sulit. Sementara bagi Satgas Yonif 732/Banau, inilah bentuk pengabdian yang sesungguhnya: menjaga perbatasan sekaligus merawat rakyat yang ada di dalamnya.

Di Ambobera, prajurit dan rakyat tidak lagi dipisahkan oleh jarak atau sekat. Mereka saling merangkul, saling menguatkan, dan berjalan bersama dalam satu langkah. TNI hadir bukan sekadar simbol kekuatan, tetapi juga menjadi penopang kehidupan.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |