ASMAT - Di pedalaman Papua, akses kesehatan masih menjadi tantangan besar. Jalan berlumpur, jarak antar kampung yang jauh, serta minimnya fasilitas medis membuat warga harus bergantung pada tenaga kesehatan yang terbatas. Namun, di tengah segala keterbatasan itu, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku hadir membawa harapan.
Pada Jumat (19/9/2025), prajurit Pos Mumugu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat di Kampung Mumugu, Distrik Sawa Erma. Aksi sederhana namun penuh makna itu menjadi pengingat bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga batas negara, tetapi juga sebagai saudara yang peduli pada derita rakyat.
Prajurit Jadi Dokter Sejenak
Dalam kegiatan itu, seorang warga Kampung Mumugu yang tengah sakit mendapat penanganan langsung dari tim kesehatan Satgas. Dengan peralatan medis seadanya, prajurit melakukan pemeriksaan dasar, memberikan diagnosis awal, hingga membagikan obat-obatan sesuai kebutuhan.
Bukan ruangan ber-AC atau rumah sakit modern, melainkan bilik sederhana beratap seng dan beralaskan tanah yang menjadi ruang perawatan darurat. Namun, kehangatan hati para prajurit membuat suasana penuh pengharapan. “Kami datang bukan dengan kemewahan, tapi dengan keikhlasan untuk membantu, ” ungkap salah seorang tenaga medis Satgas.
Makanan dan Semangat untuk Pulih
Tak berhenti pada pengobatan, Satgas juga membagikan makanan instan berupa Indomie kepada warga. Meski sederhana, bantuan itu memiliki arti besar. “Kami berharap tambahan makanan ini bisa menjadi pelengkap gizi sekaligus memberi semangat bagi warga yang sedang sakit untuk segera pulih, ” kata seorang prajurit dengan senyum tulus.
Pesan Kemanusiaan dari Komandan Satgas
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen TNI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama di daerah rawan dan terisolasi.
“Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Kami hadir di sini tidak hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga memastikan masyarakat mendapat perhatian dalam pelayanan kesehatan, ” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari pembinaan teritorial dan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Ucapan Terima Kasih dari Warga
Kehadiran prajurit Masariku disambut hangat warga Kampung Mumugu. Mereka merasa terbantu, bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari sisi moral. “Kami sangat bersyukur. Bapak-bapak TNI datang memberi obat, mendengar keluhan, bahkan membawakan makanan. Kami merasa tidak sendiri, ” tutur seorang tokoh masyarakat.
Bagi warga, kehadiran prajurit dengan loreng hijau bukan sekadar simbol kekuatan militer, melainkan juga perlambang kasih dan solidaritas di tengah kesulitan hidup.
TNI dan Rakyat, Satu Nafas
Aksi kemanusiaan di Kampung Mumugu menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya hadir di garis depan pertempuran, tetapi juga di garis depan kemanusiaan. Di batas negara, di tengah keterbatasan, prajurit tetap setia memberikan yang terbaik bagi rakyat.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono