KUYAWAGE - Suasana hening di Kampung Tumbupur seketika berubah penuh harapan ketika prajurit Satgas Yonif 408/Sbh Pos Tumbupur datang menyambangi rumah salah satu warga yang sedang sakit. Mama Bendina (50), istri Kepala Suku Kampung Tumbupur, diketahui tengah terbaring lemah karena demam. Tanpa menunggu lama, tim kesehatan Satgas langsung bergerak memberikan pertolongan medis.
Bagi masyarakat, Mama Bendina bukan sekadar warga, melainkan sosok yang dihormati dan menjadi panutan. Karena itu, perhatian penuh dari Satgas Yonif 408/Sbh terasa seperti bukti nyata bahwa TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Papua.
Respon Cepat dan Penuh Kepedulian
Danpos Tumbupur, Lettu Inf Panca, menegaskan bahwa langkah cepat tersebut adalah bentuk tanggung jawab sekaligus kepedulian prajurit TNI terhadap warga binaannya.
“Pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah kewajiban kami, selain tugas pokok menjaga keamanan. Setiap ada warga yang sakit, anggota kesehatan Satgas selalu siap hadir memberikan pertolongan, ” ujarnya.
Pernyataan itu bukan sekadar kata-kata. Kehadiran Serda Sanjak, tenaga kesehatan Pos Tumbupur, menjadi bukti nyata. Dengan telaten, ia melakukan pemeriksaan dan memberikan obat penurun panas serta vitamin untuk membantu pemulihan Mama Bendina. Harapannya sederhana namun tulus: agar sang ibu lekas sembuh dan bisa kembali beraktivitas bersama keluarganya.
TNI sebagai Sahabat Rakyat
Kehadiran prajurit TNI di Papua kerap disoroti dari sisi pengamanan. Namun, kisah di Tumbupur ini menghadirkan wajah lain dari TNI: sosok sahabat yang peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam situasi terbatas, prajurit tetap menunjukkan dedikasi tinggi, mengedepankan kemanusiaan di atas segalanya.
Bagi masyarakat, perhatian semacam ini menumbuhkan rasa aman sekaligus mempererat ikatan persaudaraan dengan para prajurit yang bertugas di tanah mereka.
Harapan untuk Papua yang Lebih Sehat
Tindakan cepat Satgas Yonif 408/Sbh di Tumbupur bukan sekadar penanganan medis, melainkan sebuah simbol kepedulian negara terhadap warganya. Di tengah keterbatasan layanan kesehatan di wilayah pedalaman Papua, kehadiran Satgas menjadi penopang harapan bahwa masyarakat tidak pernah sendirian menghadapi persoalan kesehatan.
“Semoga Mama Bendina segera pulih. Bagi kami, setiap senyum warga adalah energi untuk terus mengabdi, ” pungkas Danpos Lettu Inf Panca.
Dengan langkah-langkah kecil namun berarti, TNI terus merajut asa di Papua membangun kedekatan, menjaga keamanan, sekaligus menebar kepedulian yang tulus untuk setiap warganya.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton
