Ratusan Pelajar Keracunan MBG , Pemerintah Minta Maap. Anggota Komisi IX DPR Edi Suryanto, Minta Maap Itu Enak, Yang Ga Enak Yang Keracunan

3 hours ago 1

JAKARTA, Warta.co.id   - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mewakili pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permohonan maaf, atas masih terjadinya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di banyak daerah. Prasetyo mengatakan, kasus keracunan menu MBG terhadap para siswa tidak pernah diinginkan oleh pemerintah. 

Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah, " ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

Ia meminta para korban keracunan MBG segera mendapatkan penanganan dan perawatan yang cepat. Adapun kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah akan menjadi bahan evaluasi pemerintah, BGN, dan pihak terkait lainnya. "Tentu saja ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN termasuk dengan pemerintah daerah, " ujar Prasetyo. 

Ratusan Siswa Jadi Korban Dalam beberapa waktu terakhir, kasus keracunan MBG terjadi di sejumlah daerah. Mulai dari Garut, Jawa Barat, di mana 569 siswa mengalami gejala muntah, mual, dan diare usai menyantap menu MBG, Selain di Garut, 230 siswa juga mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 

Sebanyak 44 dari 230 siswa tersebut masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan..Penyebab 569 Siswa Keracunan Diduga karena MBG di Garut, cara pengolahan daging di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diduga menjadi penyebab menu MBG tersebut basi.

Setelah temuan itu, ribuan porsi MBG pada hari itu. Sebab, dikhawatirkan akan menimbulkan keracunan bagi siswa yang memakannya. " Totalnya ada 3.275 porsi yang kami tarik. Hal itu kami lakukan untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, " ujar Kepala SPPG Martajasah, Kusuma Gigih Prakoso.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto menyorot BGN yang yang terlalu mengejar kuantitas pembangunan dapur demi serapan anggaran, ketimbang memastikan standar mutu. Hal tersebutlah yang dinilai menjadi salah satu penyebab kasus keracunan MBG masih terjadi di banyak daerah. Pemerintah minta maap. Minta maaf sih enak dan mudah, yang ga enak tentu yang keracunan." Ujarnya monihok. Dari penomena tersebut harus menjadi perhatian serius dari Badan Gizi Nasional untuk mengevaluasi, mengaudit kelengkapan dapur yang tidak memenuhi standar kesehatan.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |