Pramono Minta DLH DKI Ajak Warga Cek Langsung RDF Rorotan Sebelum Uji Coba

3 hours ago 3

Jakarta -

Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI mengajak warga sekitar melihat langsung kondisi Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, sebelum uji coba atau commissioning. Dia menyebut hal itu penting untuk transparansi.

"Saya sudah meminta sebelum commissioning, ya diundang dulu warga untuk melihat. Bahwa yang apa kita janjikan, kita sudah penuhi," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono menjelaskan RDF Rorotan saat ini masih dalam tahap perbaikan dan penyempurnaan sebelum masuk tahap commissioning. Targetnya, uji coba bisa dilakukan pada 18 September 2025.

"Sebenarnya targetnya adalah pada bulan September ini. Saya merencanakan 22 itu sudah, atau 18 lah tepatnya 18 September itu sudah bisa commissioning," tuturnya.

Ia juga meminta agar indikator pemantau seperti alat pengukur bau dipasang. Hal itu agar warga bisa mengetahui dampak lingkungan secara objektif.

"Bahkan termasuk pemasangan indikator-indikator untuk nanti bau dan sebagainya, saya sudah minta dipasang semuanya," tambahnya.

Lebih lanjut, Pramono membuka kemungkinan peresmian RDF Rorotan akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto. "Kalau sudah selesai, tidak ada masalah, mungkin kami akan minta ke pemerintah pusat. Karena bagaimana pun kan nilai investasinya besar," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan pembangunan fasilitas refuse derived fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. Asep menyebut RDF Rorotan ditargetkan mulai beroperasi pada 24 September 2025.

Asep mengatakan saat ini proses instalasi peralatan utama diperkirakan rampung pada minggu pertama September. Setelah itu, kata Asep, fasilitas RDF akan masuk tahap commissioning sebelum peresmian.

"Sekarang lagi proses instal. Diperkirakan minggu pertama September selesai, kemudian lanjut commissioning. Target kami, 24 September sudah siap diresmikan," kata Asep di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (26/8).

Asep menjelaskan sejumlah perbaikan telah dilakukan, khususnya untuk mereduksi bau serta emisi gas buang dari fasilitas tersebut. Saat ini, DLH juga tengah memasang peralatan tambahan untuk menghilangkan emisi secara lebih maksimal.

"Memang yang kemarin itu adalah untuk mereduksi bau dan mereduksi emisi, gas buangnya, asapnya. Jadi, begitu yang proses pengurangan bau sudah selesai, tinggal yang sekarang menginstal, yang proses untuk menghilangkan emisi sama asapnya," ungkapnya.

(bel/whn)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |