YAHUKIMO - Di balik lebatnya rimba dan terjalnya jalur di pegunungan Papua, sinar harapan datang bukan dari kota, tapi dari barisan prajurit yang menyusuri jalan tanah dengan niat mulia. Mereka bukan hanya pengawal batas negeri, tetapi juga pembawa kasih: Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir yang hadir dengan program Bakti TNI di Kampung Kekey, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Jumat (18/4/2025).
Hari itu, bukan hanya obat-obatan yang mereka bawa. Mereka membawa sesuatu yang lebih berharga kepedulian. Dalam suasana penuh kehangatan, para Marinir membuka layanan kesehatan gratis bagi warga yang selama ini harus menempuh jarak jauh hanya untuk bertemu petugas medis.
Anak-anak tertawa riang saat diperiksa. Para ibu menatap dengan lega saat buah hati mereka menerima obat. Lansia pun duduk tenang, menggenggam tangan prajurit seolah berkata: 'Terima kasih karena tidak melupakan kami.'
Namun, pengabdian tak berhenti pada pelayanan. Personel kesehatan dari Satgas juga menyisipkan edukasi tentang pentingnya hidup bersih dan sehat, menjelaskan dengan bahasa sederhana, menyentuh langsung kesadaran masyarakat. Ini bukan kunjungan sementara—ini adalah upaya membangun masa depan.
Komandan Satgas, Letkol Marinir Siswanto, menyampaikan, “Kami datang tidak hanya sebagai penjaga batas, tapi juga sebagai saudara. Bakti TNI ini adalah bentuk nyata kepedulian kami, bahwa kesehatan adalah hak seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di tempat-tempat terpencil seperti Kampung Kekey.”
Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi penuh kepada Satgas Yonif 1 Marinir atas dedikasi luar biasa yang mereka tunjukkan.
“Inilah esensi TNI sejati: hadir tidak hanya untuk menjaga wilayah, tetapi juga untuk mengobati luka, memberi senyum, dan membangun harapan. Para prajurit kita telah membuktikan bahwa mereka adalah pelayan rakyat, bahkan di titik terjauh negeri ini, ” tegas Mayjen Lucky.
Beliau menambahkan, kegiatan seperti ini bukan hanya insidental, tapi harus menjadi inspirasi bahwa pengabdian bisa dilakukan lewat berbagai bentuk—bahkan lewat satu kotak obat dan senyum tulus.
Kampung Kekey hari itu tidak hanya menjadi saksi bakti TNI. Ia menjadi simbol harapan, bahwa di balik senapan, para prajurit TNI menyimpan hati yang penuh cinta untuk bangsanya.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono