INTAN JAYA - Di balik sunyi dan dinginnya pegunungan Papua, terukir kisah hangat yang menggugah hati. Kamis pagi (1/5/2025), di Kampung Oaoya, hadir secercah harapan lewat tangan-tangan tulus dari prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan Koops Habema. Dipimpin oleh Lettu Ckm dr. Indra Pehulista Sitepu, tiga personel medis menyambut kedatangan sosok yang dihormati: Pendeta Markus Sondegau, yang datang dengan keluhan sakit gigi, batuk, dan pilek yang tak kunjung reda.
Bagi masyarakat pedalaman seperti Intan Jaya, akses ke layanan kesehatan bukanlah hal mudah. Di tengah keterbatasan itu, kehadiran TNI bagaikan anugerah yang turun dari langit. Dengan sigap dan penuh empati, tim medis Satgas memberikan perawatan, mendengarkan keluhan sang pendeta, dan menyuntikkan semangat lewat pelayanan tulus tanpa pamrih.
"Kami hadir bukan hanya sebagai prajurit penjaga batas, tetapi juga sebagai sahabat dan pelayan masyarakat. Di sini, kemanusiaan menjadi misi utama kami, " ujar Dansatgas Yonif 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., dalam pernyataan yang menggambarkan dedikasi tinggi TNI.
Senyum haru merekah di wajah Pendeta Markus usai mendapatkan perawatan. Ia tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.
“Terima kasih kepada bapak-bapak TNI. Di tengah keterbatasan kami, bantuan ini sungguh sangat berarti. Tuhan memberkati, ” ucapnya tulus.
Aksi kemanusiaan ini tak luput dari perhatian Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menyampaikan penghargaan tinggi atas kinerja dan ketulusan prajuritnya.
“Inilah TNI yang kita bangun di Koops Habema peka, peduli, dan menyatu dengan masyarakat. Mereka hadir tidak hanya dengan seragam, tetapi juga dengan hati, ” tegasnya.
Kisah ini bukan sekadar pelayanan medis. Ia adalah gambaran nyata tentang cinta dan kemanusiaan yang menembus batas geografis dan sosial. Di bumi Intan Jaya, TNI hadir membawa lebih dari sekadar keamanan—mereka membawa harapan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono